Said Abdullah: Megawati Telah Teruji Melahirkan Banyak Pemimpin
JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah merespons pernyataan Megawati seputar pencapresan. Dirinya meminta publik untuk tidak meragukan kemampuan Megawati Soekarnoputri dalam memilih pemimpin nasional.
Menurut Said, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan telah teruji dalam sejarah melahirkan banyak kepemimpinan baik di tingkat kabupaten, kota, provinsi, maupun kepemimpinan nasional.
"Sejarah telah membentuk kewaskitaan beliau dalam menentukan pemimpin di semua tingkatan pemerintahan. Sangat banyak aspek yang beliau pertimbangkan dalam menentukan calon pemimpin," kata Said Abdullah dalam keterangan tertulis, Senin 10 Oktober.
Lebih lanjut Said Abdullah mengatakan, beberapa prinsip teguh yang senantiasa Megawati pegang semisal, pemimpin harus setia dan berpegang teguh pada negara kesatuan, Pancasila, konstitusi, dan memahami betul kebhinekaan kita sebagai fondasi berpikir dan bertindak.
Sebagai sosok yang ditempa oleh sejarah penting kebangsaan, kata Said Abdullah, Megawati Soekarnoputri melihat aspek elektabilitas sebagai salah satu pertimbangan. Aspek lainnya yang juga penting adalah rekam jejak, integritas, dan kapabilitasnya selama ini.
"Calon pemimpin tidak berdiri di ruang kosong. Rekam jejaknya amat penting agar PDI Perjuangan tidak menyuguhkan kucing dalam karung kepada rakyat. Sebab dalam demokrasi seperti yang kita jalani saat ini, citra dan pesona mudah sekali dibentuk oleh penjual jasa kemasan pembentuk citra publik," jelas Said.
"Framing penipuan seperti ini yang sangat kita hindari. Bagi PDI Perjuangan, kepemimpinan otentik tidak dibentuk oleh industri jasa pencitraan, tetapi melalui pergulatan panjangnya sebagai bagian pergulatan bangsa ini, sepak terangnya diakui oleh rakyat," ungkap Said.
Adapun mandat Kongres V menyebutkan bahwa PDI Perjuangan memutuskan untuk mengembalikan jalan politik pembangunan jangka panjang ditetapkan oleh dua kamar parlemen, yang artinya ditetapkan oleh MPR.
"Hal ini untuk memastikan pemerintahan lima tahunan patuh dan tunduk pada arah pembangunan jangka panjang kita. Langkah ini untuk memastikan keberlangsungan pembangunan agar berkesinambungan di antara periode pemerintahan lima tahunan. Pilihan ini sekaligus memudahkan mengevaluasi terhadap jalannya pembangunan lima tahunan yang dijalankan oleh pemerintahan terpilih. Atas pertimbangan-pertimbangan strategis seperti ini, Ibu Ketua Umum berhati-hati memilih calon presiden,” papar Said.
Baca juga:
- Pompa Keliling Jadi Senjata Anies Baswedan Sedot Genangan Air
- Extraordinary Attorney Woo dan Squid Game Menang Besar di ACA
- Bukan Pakai Alat Canggih, BPBD Bogor Pantau Pergeseran Tanah Cuma Berbekal Kayu dan Kabel
- Anies Soal Cuaca Ekstrem di Jakarta: Curah Hujan di Atas 100 Milimeter per Hari Tentu Terjadi Genangan
Politisi senior asal Madura, Jawa Timur itu menambahkan, kuatnya akar sosial dan kematangan spiritualitas membuat Megawati Soekarnoputri tidak gusar dan panik menghadapi hiruk pikuk pilpres yang disertai manuver berbagai sebagian elite politik dalam dukung mendukung kandidat.
Nanti pada waktunya, lanjut Said Abdullah, setelah laku batin dan berbagai perhitungan selesai, pada akhirnya Megawati Soekarnoputri selaku mandataris Kongres Partai yang diberikan kewenangan prerogatif akan memutuskan siapa calon presiden dari PDI Perjuangan. Namun yang jelas dalam waktu dekat, semua kader PDI Perjuangan diperintahkan untuk konsentrasikan tenaga dan pikiran membantu pemerintah menyelesaikan berbagai masalah yang sedang dihadapi.
"PDI Perjuangan meyakini, gotong royong sebagai fondasi penting kehidupan kebangsaan kita. Meskipun secara regulasi PDI Perjuangan dapat mengajukan pasangan capres dan cawapres sendiri, namun PDI Perjuangan memandang penting untuk bergotong royong memilih mitra koalisi,” jelas Said.
Ia menambahkan, pertimbangan mitra koalisi juga harus sebagun dan simetris dengan garis dan perjuangan ideologis PDI Perjuangan. Semisal, PDI Perjuangan tentu saja tidak akan berjalan beriring dengan kekuatan yang mengedepankan politik identitas, membawa-bawa suku, agama dan ras untuk memenangkan pemilihan.
"PDI Perjuangan tidak akan bergandengan dengan kekuatan yang mencemari masjid dan tempat tempat ibadah untuk nafsu kekuasaan. Oleh sebab itu, PDI Perjuangan perlu memastikan mitra koalisinya firm menyangkut hak hal seperti ini," pungkas Said Abdullah.