Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah memastikan pertemuan Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan membahas soal koalisi. Pertemuan keduanya direncanakan berlangsung sebelum Prabowo dilantik sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober mendatang. 

"Kalau soal koalisi itu pasti tidak akan dibahas, karena pertemuan itu bukan pertemuan transaksional, gabung tidak gabung, tapi pertemuan saudara sebangsa," ujar Said, Kamis, 3 Oktober.

Menurut Said, Megawati dan Prabowo akan bertukar pikiran sebagai pemimpin bangsa. Di mana Megawati merupakan Presiden ke-5 RI.  

"Pertama tentu tukar pikiran karena ibu Mega, wapres, presiden juga. Bapak Prabowo akan memangku jabatan presiden 5 tahun ke depan," kata anggota DPR ini.

Sementara terkait lokasi pertemuan, Said enggan membocorkan. Namun dia menyebut tempat pertemuan nanti sangat bersejarah untuk Prabowo dan Megawati. 

"Tempatnya yang terbaik, percaya saya, tempat yang sakral dan bagi kedua beliau adalah tempat yang punya memori yang luar biasa. Sehingga bapak Prabowo-Megawati bertemunya dalam suasana yang santai, penuh kenangan," sebut Said. 

Saat disinggung soal informasi PDIP mengirim kadernya duduk di kabinet pemerintahan Prabowo, Said membantah. Dia bilang, belum ada pembahasan dan perintah dari ketua umum. 

"Belum sama sekali, baik pak BG (Budi Gunawan), baik pak Olly (Dondokambey), pak (Azwar) Anas, tidak ada pembicaraan di internal partai dan tidak ada intruksi dari ibu ketum. Kita semua tegak lurus menunggu apapun titah yang disampaikan oleh ibu ketua umum," tegas Said.