FAA Tambah Jam Istirahat untuk Pramugari, Berpengaruh pada Keselamatan

JAKARTA - Maskapai penerbangan akan diminta untuk memberi pramugari setidaknya 10 jam istirahat di antara shift, sebelumnya sembilan jam, di bawah aturan baru yang diterbitkan oleh Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA).

Penjabat administrator FAA Billy Nolen mengatakan, jam istirahat ekstra akan berpengaruh pada keselamatan.

Aturan tersebut mulai berlaku dalam 30 hari, dan maskapai penerbangan memiliki waktu hingga 90 hari untuk mematuhinya.

Kongres AS mengarahkan FAA pada tahun 2018 untuk meningkatkan persyaratan istirahat bagi pramugari, menghilangkan ketentuan yang memungkinkan kru bekerja dengan lebih sedikit istirahat dalam beberapa keadaan.

"Kami membutuhkan waktu terlalu lama, tetapi kami akhirnya di sini," kata Nolen di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Arlington, Virginia, melansir The National News dari AP 5 Oktober.

Aturan federal saat ini memungkinkan pramugari bekerja hingga 14 jam dalam sehari, serta mendapatkan sembilan jam istirahat di antara shift.

Diketahui, Asosiasi Pramugari telah berjuang selama bertahun-tahun untuk waktu istirahat lebih lama di antara shift.

Sementara itu, presiden serikat pekerja, Sara Nelson yang muncul bersama Nolen di bandara, menuduh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, berusaha menghentikan kenaikan itu melalui penundaan peraturan.

Pejabat serikat pekerja menyoroti peningkatan insiden pada 2020-2021 yang melibatkan penumpang nakal, menunjukkan perlunya memberi awak kabin lebih banyak istirahat di antara shift.

"Ini adalah segelintir orang yang membuatnya menjadi neraka bagi pramugari di garis depan," ujar Nelson.

Diketahui, FAA mengambil komentar publik tentang persyaratan istirahat ekstra pada 2019 dan 2021, dan menerima lebih dari 1.000 masukan dari maskapai, pramugari dan publik.

Sementara itu, Airlines for America yang mewakili maskapai AS mengatakan, keselamatan selalu menjadi prioritas utama industri.

"Memiliki istirahat dan mengingatkan pramugari yang siap untuk melaksanakan tanggung jawab mereka, termasuk keselamatan kabin dan tugas lainnya, sangat penting untuk tujuan ini," jelasnya.