Jenguk Korban Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jokowi: Saya Benar-benar Ingin Tahu Akar Masalahnya
MALANG - Presiden Joko Widod (Jokowi) memastikan korban Tragedi Kanjuruhan yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan mendapat pelayanan terbaik.
"Baru saja saya menjenguk para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Saya ingin memastikan bahwa yang dirawat di rumah sakit ini mendapatkan pelayanan yang paling baik," kata Jokowi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Rabu 5 Oktober.
Jokowi mengaku sempat berbincang-bincang dengan sekitar empat orang korban yang menjalani perawatan di RSUD dr. Saiful Anwar untuk mengetahui situasi laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober malam itu.
"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini sehingga ke depan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik, dan kita tahu sudah dibentuk Tim Pencari Fakta Independen yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam," ujarnya.
Presiden pun berpesan kepada korban di Tragedi Kanjuruhan tetap semangat dan segera sembuh sehingga bisa beraktivitas kembali.
"Tadi saya juga menyampaikan kepada para pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh pemerintah dan pemerintah daerah," ungkapnya.
Baca juga:
- Ini Bunyi Pasal 126 KUHPM yang Jadi Opsi Panglima Andika Jerat Prajurit TNI Terlibat Kekerasan di Tragedi Kanjuruhan
- Dipasangkan dengan Andika, NasDem Serahkan Nama Cawapres ke Anies: Kalau Nahkodanya Tidak Klop Bisa Oleng Bahtera
- Kembali Ingin Hengkang dari Gerindra, M Taufik Bakal Lompat ke NasDem Dukung Anies Capres 2024?
- KPK Akan Koordinasi ke Mahfud MD Soal Pemanggilan Lukas Enembe
Tak lupa Jokowi pun menyampaikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia.
"Saya tahu tidak hanya dari pemerintah pusat, tapi juga pemerintah provinsi, Pemerintah Kota Malang kemudian Bank Jatim juga telah memberikan santunan itu yang bisa meringankan beban dari keluarga dan kerabat korban," tuturnya disitat Antara.
Berdasarkan data Polri per hari ini, korban tewas akibat Tragedi Kanjuruhan bertambah enam orang menjadi 131 jiwa.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan enam korban itu berasal dari korban yang dievakuasi secara mandiri oleh pihak keluarga tanpa terdata di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes).
"Penambahan data yang meninggal di nonfaskes," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Rabu, 5 Oktober.