Begini Penampakan Asteroid Dimorphos Usai Ditabrak Pesawat DART Minggu Lalu

JAKARTA - Dua hari setelah pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA menabrak asteroid Dimorphos, ternyata batuan ruang angkasa itu menumbuhkan ekor puing-puing yang bercahaya.

Sebuah gambar baru itu diambil oleh Teleskop Penelitian Astrofisika Selatan (SOAR) di Chili, memperlihatkan seberkas debu terang seperti komet yang muncul dari asteroid dan membentang di langit ribuan mil.

Gambar menakjubkan itu diabadikan oleh astronom Teddy Kareta dari Observatorium Lowell Arizona dan Matthew Knight dari Akademi Angkatan Laut AS menggunakan Teleskop SOAR. Dari gambar tersebut, terlihat jejak debu ejecta yang telah didorong oleh tekanan radiasi Matahari.

"Sungguh menakjubkan betapa jelas kami dapat menangkap struktur dan luasnya dampak pada hari-hari setelah tumbukan," kata Kareta dalam keterangannya yang dikutip dari ZDNet, Rabu, 5 Oktober.

Dampak yang dihasilkan dari DART menabrak asteroid menyebabkan partikel debu dan puing-puing, ejecta yang muncul ke luar angkasa.

Gambar SOAR menunjukkan fitur baru Dimorphos membentang dari tengah gambar ke tepi kanan gambar. Menggunakan jarak Dimorphos dari Bumi pada saat gambar diambil, para astronom memperkirakan panjang ekornya sekitar 6.200 mil.

Sebelum tabrakkan, para ilmuwan memperkirakan bahwa Dimorphos sendiri memiliki lebar sekitar 525 kaki, atau 160 meter.

Mengamati materi yang dikeluarkan dapat memungkinkan para ilmuwan untuk lebih menentukan sifat permukaan Dimorphos dengan mengungkapkan seberapa banyak materi yang dikeluarkan tabrakan dengan DART, kecepatan material diluncurkan dan ukuran partikel yang dikeluarkan.

Pengetahuan ini pada akhirnya dapat membantu badan antariksa seperti NASA melindungi Bumi dari dampak asteroid karena pemahaman yang lebih baik tentang struktur dan komposisi asteroid membantu para ilmuwan memodelkan cara terbaik untuk mengalihkannya.

"Sekarang dimulailah fase kerja berikutnya untuk tim DART saat mereka menganalisis data dan pengamatan mereka oleh tim kami dan pengamat lain di seluruh dunia yang berbagi dalam mempelajari acara yang menarik ini," kata Knight.

"Kami berencana menggunakan SOAR untuk memantau ejecta dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," sambungnya.

Sebagai informasi, bagian pertama dari misi adalah menabrak asteroid, dan itu berhasil, bagian kedua dari misi, mengamati akibat dari dampak dan melihat apakah jalur asteroid berubah, ini sama pentingnya dengan tujuan misi untuk mencegah asteroid dari memusnahkan umat manusia di masa depan.