Serang Soal Jokowi 'Gunting Pita', AHY Dinilai Belum Matang Berkomunikasi, Pengamat: Padahal Ketum Partai
JAKARTA - Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing menilai Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono harus menyampaikan informasi secara objektif.
Hal itu merespons pernyataan AHY yang bilang Presiden Joko Widodo hanya sekedar 'gunting pita' proyek infrastruktur era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Emrus melihat AHY sedang mem-framing persespsi publik seolah-olah SBY banyak membangun infrastruktur.
"AHY telah melakukan framing, produk manipulasi persepsi publik. Seolah-olah bahwa SBY lebih hebat," ujar Emrus, Rabu 28 September.
Emrus menuturkan AHY seharusnya detail dalam menyampaikan data. Mantan calon gubernur DKI itu juga perlu merinci proyek apa yang dikerjakan SBY dan Jokowi.
"Pandangan-pandangan yang disampaikan AHY ini menunjukkan ketidakmatangan beliau dalam berkomunikasi politik dan ketidakmatangan sebagai aktor politik. Padahal dia ketua umum partai hingga salah satu kandidat di pilpres 2024," ujarnya.
"Kalau negarawan kan lebih mengedepankan, kekuasaan bukan penting. Tapi memperoleh kekuasaan itu harus memang egaliter. Tapi kalau seperti AHY itu belum egaliter," ujar AHY.
Baca juga:
- Pengamat ini Sebut Agus Yudhoyono Lakukan Bunuh Diri Politik Saat Serang Infrastruktur Era Jokowi
- NasDem Bakal Umumkan Koalisi Pilpres 10 November, Bersama Demokrat-PKS?
- Agus Yudhoyono Diminta Gunakan Data Akurat Kalau Mau Serang Lawan Politik
- Boyamin Saiman Minta SBY 'Turun Gunung' Bujuk Lukas Enembe Hadiri Pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK
Emrus juga menyarankan AHY menyampaikan program untuk membangun Indonesia. Bukan sekedar membandingkan.
"Jadi adu program. Tidak membuat diksi-diksi yang sifatnya seolah-olah SBY superior," ujarnya.
Berdasarkan data, SBY membangun jalan tol sepanjang 189,2 km sejak 2004 hingga 2019. Sedangkan Jokowi, telah membangun jalan tol sepanjang 1.762,3 km sejak menjabat pada tahun 2014. Bahkan, 750 km jalan tol lagi ditargetkan selesai pada 2024.
Kemudian, tercatat ada 18 bendungan yang mulai konstruksi saat SBY memimpin. Namun, seluruhnya diselesaikan di era Jokowi.
Jokowi juga diketahui membangun 12 bendungan sejak menjabat. Jika diakumulasi, ada 30 bendungan yang selesai dibangun di era Jokowi. Di era Jokowi ditargetkan juga ada 27 bendungan lagi hingga 2024.
Selanjutnya, tercatat ada 24 bandara dibangun di era SBY. Sedangkan di era Jokowi sebanyak 29 bandara.
Jokowi bahkan diketahui menargetkan bakal ada 9 bandara baru maupun revitalisasi hingga 2024.
Selain itu, 316.590 km jalan desa selesai konstruksi di era Jokowi.
Capaian infrastruktur desa yang ada di era Jokowi, antara lain 1.597.539 m jembatan; 1.474.544 unit air bersih desa; 501.054 unit irigasi desa; 12.297 pasar desa, dan 42.357 posyandu.