Cegah Aksi Kriminal di Kalangan Pelajar, Polisi Datangi 41 Sekolah Sosialisasikan Dampak Buruk Tawuran dan Narkoba
JAKARTA - Kepolisian Sektor (Polsek) Cilandak menyosialisasikan pencegahan narkoba, tawuran, dan balap liar secara rutin di 41 sekolah dengan cara mendatangi langsung sekolah-sekolah tersebut.
"Kita safari sebanyak 41 sekolah di Kecamatan Cilandak setiap hari memberikan sosialisasi lewat Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)," kata Kapolsek Cilandak Kompol Multazam Lisendra, menukil Antara, Rabu, 28 September.
Multazam menyebutkan sekolah yang menjadi sasaran sosialisasi yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) sederajat.
Sosialisasi dilakukan setelah pulang sekolah bekerjasama dengan pihak kecamatan dan kepala sekolah.
Pihaknya juga mengimbau para siswa untuk segera pulang dan tidak berkumpul di pinggir jalan untuk mengurangi kegiatan yang tidak penting.
Menurut Multazam, selama jam sekolah anak-anak menjadi tanggung jawab guru. Setelah di rumah, tanggung jawab itu beralih ke pihak orang tua.
Namun ketika sang anak berada di luar lingkungan sekolah dan rumah, pihaknya selaku penegak hukum bertanggung jawab agar anak tersebut tidak terlibat aksi kriminal.
Baca juga:
- Pelapor Kasus Penipuan Emas di ITC Permata Hijau Minta Penjelasan Polres Jaksel, Mengapa Kasusnya Dihentikan
- Cemburu 3 Hari Tak Pulang Rumah, Suami di Tangerang Nekat Bunuh Istrinya dengan Pisau Dapur
- Setelah Resmi Dipecat dari Kepolisian, Bagaimana Nasib Ferdy Sambo di Sidang Pidana?
- Menteri Haji Arab Saudi Berencana ke Indonesia, Menag Yaqut Sebut jadi Pintu Masuk Bahas Penambahan Kuota Haji
Adapun Multazam menilai penyebab tawuran ada berbagai faktor yakni mulai dari berselisih paham di media sosial hingga mencari jati diri di tengah pergaulan.
Namun melakukan tindakan kriminal seperti memakai narkoba hingga tawuran bukanlah solusi agar bisa diakui, kata dia.
Ada banyak kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan anak-anak muda mulai dari menekuni hobi seperti olahraga hingga berkegiatan seni.
Multazam berharap dengan adanya sosialisasi ini para siswa memiliki kesadaran bahwa waktu yang mereka miliki lebih baik digunakan untuk melakukan hal bermanfaat.
"Kita berusaha untuk datang ke sekolah-sekolah jemput bola, memberikan kesadaran kepada anak-anak bahwa tawuran itu tidak baik, tidak penting, merugikan banyak orang," tuturnya.