Bank Milik Konglomerat Anthony Salim Raup Laba Bersih Rp52,9 Miliar di Semester I 2022
JAKARTA - Bank yang dimiliki bos Indofood, konglomerat Anthony Salim, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) membukukan laba bersih sebesar Rp52,907 miliar sepanjang semester I 2022. Raihan ini melonjak 128 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang senilai Rp23,171 miliar.
"Dengan strategi yang telah dicanangkan, kami dapat membukukan pertumbuhan kredit sebesar 127 persen secara tahunan, jauh melebihi pertumbuhan kredit industri perbankan nasional sebesar 10,3 persen," kata Direktur Utama Bank Ina Perdana, Daniel Budirahayu dalam keterangan resmi, Selasa 27 September.
Pada semester I 2022 perseroan telah menyalurkan kredit sebesar Rp7,06 triliun atau naik 127 persen secara tahunan. Capaian itu ditopang peningkatan penyaluran kredit segmen modal kerja sebesar 135 persen secara tahunan menjadi Rp5,08 triliun.
Disusul segmen investasi yang naik 121 persen secara tahunan menjadi Rp1,63 triliun. Lalu, segmen konsumsi naik 65 persen secara tahunan menjadi Rp337,04 miliar.
"Dari hasil penyaluran kredit berhasil membukukan pendapatan bunga bersih per Juni 2022 sebesar Rp234,56 miliar, atau naik 115 persen dari Rp109 miliar per Juni 2021," ujarnya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan kredit diiringi dengan prinsip kehati-hatian sehingga rasio kredit bermasalah turun terjaga di level 1,84 persen untuk NPL gross dan NPL nett di level 0,58 persen.
Baca juga:
- Anak Buah Bos KFC Indonesia Ricardo Gelael Jelaskan Mengapa Sempat Tunda Gaji Karyawan
- KFC Indonesia Milik Ricardo Gelael dan Konglomerat Anthony Salim Ini Masih Rugi Rp201,38 Miliar di Kuartal III 2021
- Bank Mandiri Fasilitasi Transaksi Nontunai di Gerai KFC dan Taco Bell Milik Pengusaha Ricardo Gelael
Pada sisi lain, kata dia, perseroan dapat membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp16,416 triliun dan menekan biaya dana dengan meningkatkan porsi dana murah atau (CASA), hal itu terlihat dari peningkatan Tabungan sebesar 10,1 persen dibanding akhir Juni 2021 menjadi Rp435,51 miliar. Sedangkan untuk Giro meningkat 146 persen dari Rp3,57 triliun menjadi Rp8,79 triliun per Juni 2022
Aset perseroan meningkat naik menjadi Rp19,33 triliun, atau 70,1 persen dibanding akhir Juni 2021 yang tercatat Rp11,36 triliun.