Polisi London Tangkap Remaja 17 Tahun, Diduga Hacker Dibalik Insiden GTA 6 dan Uber
JAKARTA - Polisi London mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang remaja berusia 17 tahun yang terkait sebagai dalang suatu peretasan pada Kamis, 23 September malam lalu.
"Polisi Kota London menangkap seorang remaja berusia 17 tahun di Oxfordshire atas dugaan peretasan, sebagai bagian dari penyelidikan yang didukung oleh Unit Kejahatan Siber Nasional (NCCU)," tulis Polisi London di Twitter.
Namun, saat itu, belum ada kejelasan apakah peretasan itu ada keterkaitannya dengan klip video dari gameplay GTA 6 milik Rockstar atau tidak. Namun, melansir TechSpot, salah satu jurnalis Reuters mengonfirmasi bahwa kejahatan tersebut terkait dengan insiden Rockstar Games dan mungkin Uber Technologies juga.
Remaja 17 tahun yang tidak disebutkan namanya itu diduga sebagai anggota kelompok peretas yang dikenal sebagai Lapsus$. Kelompok peretas ini diketahui telah menargetkan perusahaan termasuk Nvidia, Microsoft Corp dan Okta Inc, sebuah perusahaan layanan otentikasi yang diandalkan oleh ribuan bisnis besar.
Lebih lanjut, Keys juga mengatakan bahwa polisi akan melakukan pemberitahuan lebih lanjut mengenai detail kejadian bersamaan dengan pernyataan dari pihak FBI.
Hingga saat ini, polisi belum mengungkapkan rincian penangkapan. Karena tersangka masih dibawah umur, pejabat London memutuskan untuk merahasiakan namanya sampai mereka mendapat izin hukum.
Baca juga:
- Rockstar Games Akui Kebocoran 90 Klip Gameplay GTA 6, Pengembangan Masih Terus Berjalan
- 90 Video Gameplay GTA 6 Bocor di Banyak Platform, Rockstar Games Belum Beri Tanggapan
- Uber Sebut Lapsus$ Sebagai Biang Keladi Peretasan di Jaringannya, Belum Ada Kerugian Dilaporkan
- Uber Diretas Lagi, Bocor Gara-Gara Aplikasi Slack yang Digunakan Karyawan
Penangkapan ini mengarah ketika seorang pengguna GTAForums dengan nama pengguna "teapotuberhacker" memposting lebih dari 90 klip video dan tangkapan layar dari gameplay proyek GTA selanjutnya yang masih dalam pengembangan.
Kejadian tersebut muncul beberapa hari setelah seorang peretas dengan nama "teapot2022" mengekspos 57 juta catatan pelanggan Uber. Pihak Uber kemudian mengonfirmasi bahwa dua akun tersebut merupakan orang yang sama, yang masuk ke dalam anggota peretas Lapsus$.