DPRD Keluhkan Lambatnya Pembangunan Infrastruktur di Surabaya

JAKARTA - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta percepatan proyek pembangunan infrastruktur di Kota Pahlawan, Jawa Timur, yang belum sepenuhnya optimal jelang akhir 2022.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Sukadar, hingga saat ini, seluruh pengerjaan infrastruktur seperti jalan maupun drainase di Surabaya, baru berjalan sekitar 49,5 persen.

"Kalau seperti ini, saya pesimis pengerjaan tersebut tuntas tahun ini. Sekarang sudah akhir bulan September. Padahal infrastruktur ini ditunggu masyarakat. Misalnya pengerjaan yang urgen adalah drainase, karena akan musim hujan," ujar Sukadar, Senin 26 September dinukil dari Antara.

Menurut Sukadar, seharusnya ada perubahan kebijakan oleh Pemkot Surabaya dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), berkaitan dengan sistem proyek pengerjaan untuk percepatan proyek.

"Komisi C berharap di tahun berikutnya, proses pengerjaan bisa diawali ketika penetapan APBD. Kan sudah tahu angkanya kemudian dikebut. Proses lelang dimulai bulan Mei. Start pengerjaan bulan April sehingga diperkirakan sampai Desember tuntas pengerjaan itu," kata Sukadar.

Sukadar mengatakan lambannya kebijakan berimbas pada tidak selesainya pengerjaan infrastruktur hingga habis tahun APBD. Sehingga ada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) yang harus di kembalikan ke Kas Daerah.

"Ini sangat disayangkan, karena pengerjaan tidak maksimal dengan anggaran yang tersedia. Kondisi ini beda dengan sisa anggaran. Misalnya dengan anggaran yang tersedia penggunaannya bisa ditekan, namun proges pengerjaannya sesuai target tahun anggaran," ujar dai.

Selain itu, menurut Sukadar, kondisi ini juga menyebabkan banyak proyek pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah yang tertunda.

"Ada yang menunggu sudah menunggu tiga tahun bahkan ada yang lima tahun. Saya pesimis pembangunan infrastruktur bisa cepat, kalau tidak ada perubahan kebijakan sistem kebijakan dan tidak ada terobosan," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengakui sejumlah proyek infrastruktur di Kota Surabaya menjelang akhir kuartal ketiga tahun 2022 masih lambat atau baru mencapai 49,5 persen.

Cak Ji, panggilan lekat Armuji, meminta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) setempat mengebut sejumlah proyek infrastruktur yang progresnya masih lambat tersebut.

"Kami mendorong agar dapat dilakukan percepatan pembangunan sebelum musim hujan tiba," kata Cak Ji.

Berdasar data DSDABM Surabaya, pengerjaan proyek infrastruktur yang lambat mencakup pembangunan jalan, jembatan hingga drainase atau saluran untuk penanggulangan banjir.

"Jadi harus kerja terstruktur dan terukur sesuai dengan program yang telah direncanakan dalam APBD Surabaya 2022," kata Cak Ji.