Penuhi Kebutuhan Pasukannya di Perang Ukraina, Rusia Modifikasi Senapan Serbu AK-12
JAKARTA - Rusia memodifikasi senapan serbu Kalashnikov AK-12 yang digunakan pasukannya di Ukraina untuk mempercepat penembakan, memberi tentara lebih banyak kendali atas mode penembakan, kata kantor berita negara RIA.
Senapan serbu AK-12 yang mulai memasuki dinas militer Rusia tahun 2018, akan menonaktifkan dua putaran burst cut-off, menghadirkan kontrol mode penembakan dua arah, serta sandaran pipi yang dapat disesuaikan, kata Presiden Kalashnikov Concern Alan Lushnikov kepada RIA.
"Dalam waktu sesingkat mungkin, kami memilih solusi teknis, membuat prototipe dan mendemonstrasikannya kepada perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia," terang Lushnikov, melansir Reuters 21 September.
Dia tidak mengatakan kapan senjata yang dimodernisasi itu akan mulai digunakan, hanya mengatakan itu dalam tahap dokumentasi desain.
Senapan serbu AK-12 yang dikembangkan oleh Kalashnikov, menjadi senjata standar angkatan bersenjata Rusia, telah melampaui persyaratan tembakan tanpa henti dari Kementerian Pertahanan Rusia
Senapan ini memiliki kaliber 5,45 milimeter (mm) dan akurasi yang lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Senapan ini membanggakan akurasi api yang lebih besar dan beberapa rel Picatinny yang menyediakan platform, untuk memasang aksesori tambahan seperti pemandangan, pegangan depan, senter hingga penunjuk laser.
Selain itu, AK-12 dilengkapi dengan kompensator rem moncong berperforma tinggi tipe bayonet yang mudah dilepas. Konfigurasi moncong memungkinkan untuk segera memasang perangkat peredam suara dan cahaya.
Baca juga:
- Rusia Lancarkan Serangan Udara: Empat Peleton Howitzer dan HIMARS Buatan AS Milik Ukraina Hancur, 150 Tentara Tewas
- Jam Tangan Polisi Tidak Berfungsi, Wanita Dalam Program Perlindungan Tewas Dihabisi Mantan Pacar dengan Brutal
- Kematian Gadis 22 Tahun Picu Demonstrasi Besar-besar di Iran: Presiden Raisi Telepon Keluarga, Janjikan Penyelidikan
- Badan Investigasi PBB akan Selidiki Kuburan Massal di Izium, Ukraina
Pembuat senjata Kalashnikov mendapat sanksi dari Amerika Serikat pada tahun 2014, tahun ketika Rusia menginvasi dan mencaplok semenanjung Ukraina di Krimea. Uni Eropa dan Inggris menjatuhkan sanksi mereka sendiri terhadap Kalashnikov Concern tahun ini.