Politikus PSI Husin Shihab Sindir Rizieq Suka Bilang Lonte dll: Selamatkan Anak dari Polusi Akhlak

JAKARTA - Kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Tanah Air sejak 10 November 2020 lalu tak henti-hentinya menuai polemik, terutama saat dirinya beberapa kali mengumpulkan massa di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. Dalam ceramah di hadapan massa-nya, Rizieq dianggap sering menggunakan kata-kata yang tidak layak seperti lonte, dan lain-lain.

Politikus Partai Solidaritas Indonesia, Husin Shihab adalah salah seorang yang kerap mengkritisi perilaku Rizieq. Teranyar, dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Husin Shihab mengunggah sebuah video mengenai potongan-potongan isi ceramah Rizieq Shihab, yang diilustrasikan sedang ditonton oleh anak-anak.

"Udah kebayang bagaimana rusaknya akhlak generasi muda bangsa ini kalau oknum berjubah agama engggak beradab, amoral, minus akhlak, yang model begini terus dibiarkan," tulis Husin di akun Twitter @HusinShihab, dikutip VOI, Sabtu 28 November.

Di akhir tayangan video tersebut, ada sebuah pesan bertuliskan 'Selamatkan Anak dari Polusi Akhlak'. Pesan ini tampaknya merujuk kepada kata-kata bernada kasar yang tidak layak untuk disaksikan oleh anak-anak di bawah umur.

"Di mana pemerintah, di mana polisi, di mana ormas-ormas agama? Bukankah ini tanggung jawab kalian?," imbuh Husin.

Sebelumnya, Husin Shihab juga pernah Husin Shihab menulis dukungannya kepada Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang berperan dalam pencopotan baliho Rizieq Shihab di Jakarta.

"Salut, dukung TNI Polri menjaga agama Islam dari paham radikalisme dan oknum-oknum yangg sok agamis tapi jualan ayat, mayat dan lonte dalam ceramahnya! Islam mengajarkan rahmat, bukan main penggal kepala orang. Duh, enggak mantu enggak mertua sama aja kualitasnya!," tulis Husin Shihab.

Cuitan Husin tersebut ditujukan kepada pernyataan Mayjen Dudung. Pangdam Jaya tersebut sebelumnya mempertanyakan hujatan Rizieq kepada para anggota TNI dan Polri.

"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI dan Polri. Katanya sebagai imam besar, kiai, atau habib, selalu hatinya baik. Jadi kalau ucapannya tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga. Saya prihatin dan tidak terima sebagai prang muslim," ucap Dudung.