Jangan Kaget, Bank Indonesia Sebut Inflasi Bisa di Atas 6 Persen Saat Akhir Tahun

JAKARTA – Otoritas moneter Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa laju inflasi bakalan terus bergerak naik hingga penutupan akhir tahun nanti. Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur BI Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini.

Menurut dia, terdapat berbagai faktor yang mendasari proyeksi tersebut. Salah satu yang menjadi indikator dasar adalah peningkatan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi yang memicu peningkatan nilai berbagai komoditas lain.

“Dan karenanya pada akhir tahun ini inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) akan sedikit lebih tinggi dari 6 persen (year on year/yoy),” ujar dia pada Kamis, 22 September.

Sebagai informasi, level tersebut sangat jauh dari target yang dibidik BI bersama pemerintah sebesar 3 persen plus minus 1 persen.

Lebih lanjut, Perry menerangkan jika tren penurunan bakal mulai terjadi pada 2023 dan akan kembali ke kisaran normal di bawah 4 persen pada semester II 2023.

“Tapi setelah bulan-bulan itu kenaikan inflasinya tidak akan besar dan semakin melandai. Kami perkirakan inflasi akan kembali ke batas maksimal 4 persen pada kuartal ketiga tahun 2023,” tuturnya

VOI mencatat, level inflasi tahun ini sempat mencapai puncak pada Juli yang lalu ketika bertengger di posisi 4,94 persen. Angka ini kemudian menyusut jadi 4,69 persen di Agustus berkat sejumlah program pengendalian yang dilakukan bank sentral bersama pemerintah.