Roket Artemis NASA Kembali Alami Kebocoran saat Isi Bahan Bakar, Masih Layak Meluncur?
JAKARTA - Kendaraan yang akan diprgunakan dalam misi ke Bulan oleh NASA Space Launch System (SLS) kembali mengalami insiden kebocoran saat tengah mengisi bahan bakar pada Rabu malam 21 September , kemungkinan peluncuran minggu depan akan kembali ditunda.
Kebocoran itu bermula ketika bahan bakar hidrogen yang berbahaya mulai keluar di tempat yang sama sebelumnya, meskipun komponen masih tersegel dan telah mengalami beberapa perbaikan.
Seketika tim langsung menghentikan aliran dan menghangatkan saluran serta kembali melanjutkan pengujian. Namun, kebocoran tetap terjadi cukup lama meski tim peluncuran berhasil menurunkan kebocoran.
Setelah berjam-jam menyesuaikan dan memulai, NASA akhirnya berhasil memuat hampir 1 juta galon (4 juta liter) bahan bakar ke dalam roket.
Peristiwa itu menjadi penentuan apakah roket setinggi 322 kaki atau sekitar 98 meter itu siap untuk uji terbang pertamanya dengan manekin, bukan astronot pada minggu depan.
Kebocoran hidrogen merusak dua upaya peluncuran pertama, serta tes hitung mundur sebelumnya. Begitu banyak hidrogen yang bocor selama uji hitungan mundur awal bulan ini sehingga melebihi biaya yang ditetapkan oleh NASA.
Setelah penundaan sebelumnya, NASA mengganti dua segel yang satu memiliki lekukan kecil dan ukurannya hanya seperseratus inci.
Baca juga:
"Sekarang kedengarannya tidak banyak, tetapi sekali lagi kita berurusan dengan hidrogen, yakni elemen terkecil pada tabel periodik," ujar manajer misi Mike Sarafin.
Melansir ABCNews, Kamis, 22 September, selain mengganti segel, badan tersebut juga mengubah proses pengisian bahan bakar menjadi lebih lambat dalam membuat hidrogen dan oksigen cair yang sangat dingin.
Jika tak lagi ada masalah maka NASA akan meluncurkan roket SLS minggu depan, dan roket tersebut akan menjadi yang pertama mengorbit Bulan dalam 50 tahun.
Misi Artemis akan berlangsung lebih dari lima minggu. Kemudian, penerbangan uji kedua akan melibatkan astronot yang akan dilaksanakan pada 2024. Sementara misi ketiga ditargetkan 2025, yang akan melihat sepasang astronot benar-benar mendarat di Bulan.