Kalau DPP PDIP Malah Sebut 'Dewan Kolonel' Hanya Guyon: Saling Bercanda Kemudian Dikutip

JAKARTA - Sebuah tim bernama 'Dewan Kolonel' dibentuk untuk memenangkan Puan Maharani sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Tim tersebut beranggotakan dua belas anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan.

Terkait Dewan Kolonel ini, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, malah membantah adanya sejumlah kader yang membentuk tim untuk membantu pemenangan Puan Maharani di 2024. Kata dia, urusan pencapresan semua kader PDIP masih taat terhadap arahan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

Karenanya, dia menilai Dewan Kolonel tersebut hanya sekedar candaan sejumlah anggota DPR yang loyal kepada Puan. Said menegaskan, PDIP belum membentuk tim apapun untuk pendorong Puan Maharani sebagai capres 2024.

"Ini kan omongan sesaat, saling bercanda kemudian dikutip," ujar Said Abdullah, Rabu, 21 September.

Sebelumnya, inisiator 'Dewan Kolonel', Anggota DPR dari Fraksi PDIP Johan Budi memang tegas bilang kalau gerakan ini untuk mempersiapkan Ketua DPR Puan Maharani maju Pilpres 2024 tidak terkait dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

Eks Jubir KPK itu menjelaskan 'tim pemenangan' Puan ini sudah dicetuskan sekitar tiga bulan lalu. Puan, kata Johan, juga sudah mengetahui adanya kelompok ini.

"Jadi gini, di fraksi PDIP waktu itu kita diskusi, kita yang mendukung mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya. Tapi kami di fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," ujar Johan Budi.

"Kemudian saya usul, kita bentuk aja tim. Saya sebut Dewan Kolonel itu. Gitu ceritanya," lanjut Johan.

Hanya saja, anggota Komisi III DPR itu mengatakan Dewan Kolonel masih menunggu keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait nama capres. Jika Puan yang ditunjuk Mega, kata Johan, maka tim sudah siap bergerak untuk mengampanyekan Ketua DPR perempuan pertama itu.

"Tentu kita masih nunggu keputusan ibu ketua umum siapa yang (dipilih, red). Tp kita sudah prepare duluan kalau misalnya nanti mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap," kata mantan Jurubicara KPK itu.

Namun apabila bukan Puan Maharani yang ditunjuk sebagai capres ataupun cawapres, Johan enggan membeberkan. Menurutnya, pertanyaan itu akan dijawab apabila sudah ada keputusan dari Megawati.

Sekali lagi Johan Budi menegaskan pembentukan Dewan Kolonel ini tidak terkait dengan DPP, bukan juga Fraksi PDIP di DPR. Tim ini baru sebuah inisiatif kader sebagai bentuk loyalitas kepada Puan Maharani.

"Enggak-enggak, ini sekali lagi enggak ada hubungannya sama DPP. Inisiatif orang per orang, bukan fraksi juga," kata Johan.

Johan mengatakan bahwa Puan sudah tahu dengan Dewan Kolonel ini melalui Ketua Fraksi Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi Bambang Wuryanto (Bambang Pacul.

"Awalnya mas Utut sama ma Pacul engga ikut. Kami yang Dewan Kolonel tadi yang mencari jenderalnya. Yasudah kita tunjuk saja. Tapi kita laporkan (ke Puan) 'mbak ini kita ini, mbak Puan setuju?' gitu loh," kata Johan.