Apa Itu Nasi Cadong Penjara yang Viral di Lapas Salemba

YOGYAKARTA - Sebuah video viral menampakkan nasi cadong atau alokasi makanan untuk narapidana di Institusi Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat. Lalu apa itu nasi cadong penjara?

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @jadetabek.informasi, tampak sebagian daerah makan untuk para narapidana cuma berisi satu porsi nasi tanpa lauk dan sayur.

"Saya cukup tersiksa dengan kondisi cadong di sini, hampir setiap hari cadong yang saya dan teman-teman terima cuma nasi putih aja, paling cuma satu atau dua ompreng yang isinya lengkap, tapi selebihnya nasi gak ada lauk pauk dan sayur," demikian keterangan dalam unggahan di akun @jadetabek.info, dikutip pada Selasa (20/9/2022).

Ilustrasi nasi cadong (Unsplash)

Apa Itu Nasi Cadong Penjara?

Nasi cadong merupakan alokasi konsumsi bagi napi di dalam penjara. Nasi ini dihasilkan dengan lauk ala kadarnya dan rasanya tak terlalu menggugah selera.

Mulanya, nasi cadong dibuat sebagai substitusi beras yang langka. Nasi ini dibagikan oleh pemerintah terhadap semua masyarakat yang terdampak kelaparan.

Digambarkan dalam buku Pergumulan HMI di Pulau Seribu Mesjid karya Darsono Yusin (2018), pada zaman dulu, nasi cadong diciptakan dari jagung yang dicampur dengan susu dan gula. Nasi itu kemudian diantarkan ke desa-desa yang terdampak kelaparan.

Sekarang, istilah nasi cadong lebih acap kali diterapkan dalam penjara. Nasi cadong di sana terbuat dari nasi putih yang dilengkapi dengan lauk pauk simpel.

Berdasarkan sebagian sumber, porsi nasi cadong cenderung lebih sedikit dan tak mengenyangkan. Tekstur nasinya juga benar-benar pera sebab terbuat dari beras berkualitas rendah.

Para tahanan menerima alokasi nasi cadong sebanyak tiga kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan petang. Umumnya, lauk yang diberi bermacam-macam, mulai dari tempe, tahu, telor, sayuran, sampai daging.

Di luar negeri, para tahanan tak memperoleh menu makanan seperti nasi cadong. Alokasi makanan mereka diurus seketika oleh para tahanan yang berada di divisi Food Service. 

Mereka bertugas memasak dan memperkenalkan makanannya sendiri sembari diawasi oleh sipir penjara yang mempunyai latar belakang pelayanan makanan. Komponen Food Service akan menempatkan porsi yang sama di tiap nampan dengan lauk yang telah ditetapkan.

Apabila bosan dengan lauknya, para tahanan yang mempunyai uang perwalian dapat membeli makan sendiri di kantin penjara. Tetapi, mereka seharusnya mengonfirmasinya terutama dulu terhadap sipir yang bertugas. 

Meskipun penjara yaitu daerah tahanan, tetapi fasilitas dan makanannya diciptakan senyaman mungkin. Karena, tahanan juga mempunyai hak diperlakukan sepantasnya manusia.

Setelah mengetahui apa itu nasi cadong penjara, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!