Kapolda Metro Jaya Temui DPRD Minta Bantuan Anggaran Bangun Kampung Tangguh

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menemui pimpinan DPRD DKI Jakarta. Kedatangan Irjen Fadil disambut Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

Irjen Fadil mengatakan kunjungannya ke legislatif Kebon Sirih adalah untuk meminta dukungan biaya kepada DPRD, lewat APBD DKI, demi bisa membangun program Kampung Tangguh.

"Saya ingin membangun Kampung Tangguh di Jakarta tentunya butuh bantuan dukungan biaya. Dari situ, mungkin DPRD DKI bisa mengalokasikan anggaran," kata Fadil di gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis, 26 November.

Irjen Fadil menjelaskan, Kampung Tangguh merupakan program kolaborasi antara jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI. Selain itu, partisipasi masyarakat, hingga organisasi masyarakat juga dilibatkan dalam program ini.

"Ini kolaborasi antara pemerintah daerah Forkoimda, kemudian masyarakat, PT, kemudian LSM, ormas, semua kita ajak untuk ikut bersama," kata Fadil.

Masing-masing RW di Jakarta nantinya akan memiliki petugas program Kampung Tangguh. Program ini mengedepankan penanganan pandemi COVID-19 serta penanggulangan dampak ekonominya.

"Kalau dia menggunakan konsep kampung tangguh, maka dia akan lebih bisa dipertanggungjawabkan karena melibatkan warga. Dia tahu betul siapa di situ yang terdampak. Siapa yang perlu bantuan, sehingga penyaluran bansos BLT bisa maksimal," jelasnya.

Selain itu, Irjen Fadil akan mengoptimalkan program Kampung Tangguh untuk mengamankan kampung-kampung dari potensi tindak kriminal.

"Kita bisa mengoptimalkan agar wilayah itu menjadi aman, bebas narkoba, bebas hoaks, bebas radikalisme, intoleransi, dan sebagainya. Saya yakin bisa berjalan dengan baik," tutur dia.

Menanggapi hal ini, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mendukung gagasan Fadil soal program Kampung Tangguh. Sebab, menurut dia, jajaran Forkopimda DKI perlu memperkuat koordinasi untuk menangani pandemi.

"Kita akan mendukung program-program untuk masyarakat banyak. Bukan apa-apa, karena sekali lagi kita harus solid dan pasti penyakit pandemi hilang. Tapi kalau kita enggak solid, pecah belah, akhirnya masyarakat bingung," kata Prasetio.