Teleskop Raksasa Pemburu Alien Rusak, Gedung Putih Diminta Turun Tangan

JAKARTA - Observatorium Arecibo resmi ditutup setelah beberapa hari lalu piringan raksasa yang dapat mendeteksi kehidupan lain di luar angkasa atau alien telah mengalami kerusakan parah. Di sisi lain, Gedung Putih pun diminta turut andil dalam hal ini.

Mengutip laman Space, dilaporkan bahwa dua kabel penyangga piringan raksasa milik  Arecibo putus. Pihak observatorium pun mengaku kesulitan untuk memperbaikinya karena akan membahayakan. 

Baca juga:

Kerusakan obsevatorium arecibo (University of Central Florida)

Mengingat fungsi dari obervatorium Arecibo, banyak peneliti dan penggemar astronomi melayangkan petisi untuk perbaikan teleskop radio raksasa tersebut. Mereka membuat petisi online yang meminta pihak terkait, termasuk Gedung Putih untuk memperbaiki Arecibo. 

Salah satu alasannya, karena potensi dampak lingkungan dari pembongkaran bangunan, termasuk 20 ton timah hitam. Tindakan tersebut sebenarnya akan melawan pengumuman dari US National Science Foundation (NSF), yang memiliki observatorium tersebut, dimana mereka telah menonaktifkan piringan selebar 1.000 kaki (305 meter) dan platform berat yang digantung di atasnya untuk menampung peralatan ilmiah.

"Teleskop ini memiliki sistem radar planet paling kuat di dunia yang bertanggung jawab atas pengamatan asteroid dan juga keberadaan alien. Struktur teleskop termasuk 20 ton timah hitam," tulis petisi tersebut.

>

Para pecandu astronomi itu berpendapat, pembongkaran yang tidak direncanakan akan berpotensi membuat keadaan lingkungan menjadi darurat, karena letaknya di atas air tanah dan bisa memengaruhi populasi di sekitarnya.

"Ini tampak seperti bencana. Tapi kita masih bisa mengubah Observatorium Arecibo menjadi lebih baik," ujar penulis petisi, Wilbert Ruperto-Hernandez.