Ganjar Pranowo Mau Sopir Angkot Hingga Ojek Online Dapat Kompensasi Kenaikan Harga BBM
JAKARTA - Gubernur Ganjar Pranowo mengupayakan agar para pelaku transportasi umum di Jawa Tengah bisa mendapat kompensasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Sopir angkot dan tukang ojek, baik online maupun konvensional, memang harus menjadi perhatian dan masuk dalam perhitungan untuk mendapatkan bantuan dan kompensasi dari kenaikan harga BBM. Mereka adalah kalangan yang juga terdampak langsung," kata Ganjar, Selasa 13 September.
Kata Ganjar, pemprov telah menyiapkan dana khusus untuk penanganan dampak inflasi dan kenaikan harga BBM, di antaranya dua persen yang bersumber dari Dana Transfer Umum Pemprov Jateng sebesar Rp22.729.706.000.
Sekitar Rp17.979.456.000 untuk subsidi tarif Transjateng di enam koridor untuk bulan Oktober-Desember 2022. Kemudian ada anggaran penanganan dampak inflasi pada Belanja Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jateng sebesar Rp22.767.355.000. Dari anggaran itu sekitar Rp12.734.400.000 dialokasikan untuk bantuan sosial bagi 4.224 kru angkutan umum dan 17.000 pengemudi ojek online di Jawa Tengah.
"Tugas saya sekarang mengamankan mereka bisa bekerja dengan baik, bisa mendapatkan rezeki yang Insyaallah cukup dan kemudian stabilisasi harga-harga yang ada di lapangan," ujarnya.
Baca juga:
- Pertamina Jual Rugi Pertamax, Anggota Komisi VII DPR Minta Pemerintah Buka Harga Pokok Produksi
- Sri Mulyani Ramal Harga Minyak Akan Tetap Fluktuatif, Bagaimana Nasib Pertalite?
- Tak Terdampak Kenaikan Harga BBM, Kunjungan Wisatawan di Bromo Stabil
- Meski Sudah Naik, Pertalite Ternyata Masih Disubsidi Rp3.150 Per Liter
Orang nomor satu di Jateng itu juga mengimbau masyarakat yang tergolong mampu agar tidak membeli BBM bersubsidi pasca-kenaikan harga BBM.
"Kalau dari sisi pasokan BBM bagus, tapi tadi orang-orang mampu belinya juga Pertalite, padahal kita tahu itu seharusnya untuk yang tidak mampu," katanya.