BMKG Catat 4 Kali Terjadi Aftershock di Mentawai Sumbar Setelah Gempa Magnitudo 6,1
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan magnitudo (M) 6,1 di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat hari ini disusul dengan empat gempa susulan (aftershock).
"Ada empat buah aftershock dengan magnitudo terbesar 5,3 dan terkecil 4,2," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Antara, Minggu, 11 September.
Episenter gempa terletak pada koordinat 1,18° LS ; 98,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 27 km.
Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai - Siberut.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault).
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun ), daerah Sagulubeg, Siberut Barat, Sikabaluan, Tuapejat dengan skala intensitas IV-V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Padang, Padang Panjang, Painan, Pasaman Barat dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Baca juga:
- Tarif Ojol Naik 8 Persen, Kemenhub: Kalau Lebih Tinggi Pangsa Pasar Bisa Bergeser
- Terima Saran Driver Ojol Dapat BPJS Ketenagakerjaan, Disnaker Klaim Dahulukan Status Pengemudi Sebagai Pekerja Bukan Mitra
- Belum Puas, Asosiasi Ojol Minta Potongan Sewa Aplikasi Turun Lagi Jadi 10 Persen
- Basarnas Bakal Kerahkan Kapal Canggih KN SAR Wisnu dan 2 Helikopter Saat Gelaran KTT G20
Wilayah Sumatera Barat pernah diguncang 5 kali gempa merusak. Di antaranya gempa M 6,3 pada 4 Februari 1971 yang mengakibatkan beberapa bangunan rusak; dua kali gempa M 6,3 pada 6 Maret 2007dengan korban jiwa 67 orang; gempa M 5 pada 10 September 2014 dengan 4 luka-luka dan kerusakan bangunan; gempa M 6,2 pada 1 September 2017 menyebabkan 11 rumah rusak.