BIN Bantah Hacker Bjorka yang Klaim Sukses Retas Ribuan Surat untuk Presiden Jokowi

JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan dokumen miliknya aman. Hal ini sekaligus membantah klaim peretas atau hacker Bjorka yang menyebut punya ribuan surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk dari lembaganya.

"Hoaks itu. Dokumen BIN aman terkendali," kata Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 10 September.

Dia mengatakan tiap dokumen diamankan secara khusus untuk mencegah terjadinya kebocoran. Ada enkripsi secara berlapis dan dokumen tersamarkan.

"Apalagi jika itu dokumen ke Presiden, selalu dilakukan melalui kripto (sandi) dan kripto setiap saat diubah," tegas Wawan.

"Jadi dokumen BIN ke Presiden tidak bocor," sambungnya.

Sebelumnya, sejumlah dokumen surat menyurat dan transaksi milik Presiden Jokowi dikabarkan diretas oleh Bjorka pada Jumat, 9 September.

Kabar ini kemudian ramai menjadi perbincangan di Twitter setelah @darktracer_int mengungkap ada 79 ribu data yang diklaim milik presiden RI yang diunggah Bjorka ke deep web.

Dari tangkapan layar yang dibagikan, sejumlah data yang berukuran 40 MB tersebut mencakup transaksi surat menyurat yang dikirimkan kepada Presiden dan juga surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

"Berisi tentang transaksi surat serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara," tulisan di situs tersebut.

Tak hanya itu, Bjorka menantang pemerintah Indonesia melalui grup Telegramnya. Ia mengatakan bahwa target selanjutnya adalah Presiden Indonesia.

"Kebocoran data selanjutnya akan datang dari Presiden Indonesia," tulis Bjorka di grup Telegram, seperti yang banyak beredar.