Cara Mengawetkan Ikan yang Benar Secara Tradisional hingga Modern Agar Tetap Segar dan Tahan Lama
YOGYAKARTA – Cara pengawetan ikan yang benar bisa dilakukan, baik secara tradisional atau modern. Keduanya sama-sama baik asal dilakukan secara benar dan tepat. Dengan begitu konsumsi ikan bisa dilakukan dengan lebih mudah untuk mendukung kesehatan tubuh.
Cara Pengawetan Ikan yang Benar
Secara tradisional, pengawetan ikan bisa dilakukan dengan beberapa cara yakni sebagai berikut, dikutip VOI dari berbagai sumber.
Penggaraman (salting)
Pengawetan dengan cara penggamaran adalah dengan melalui proses osmosis atau penyerapan kandungan air pada ikan. Garam mampu mengeringkan mikroba yang mendukung pembusukan pada makhluk hidup, termasuk ikan.
Cara penggaraman pada ikan atau seafood lain adalah dengan melumurkan garam pada ikan secara merata. Cara ini mampu membuat ikan lebih awet hingga hitungan minggu.
Pendinginan (chilling)
Ikan bisa lebih awet dengan cara pendinginan, yakni merendam ikan pada air es pada bejana atau coolbox. Cara ini dilakukan untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur yang membuat ikan cepat busuk.
Pengeringan (drying)
Pengeringan pada ikan akan membuatnya lebih awet bahkan hingga satu bulan. Pengeringan bisa dilakukan dengan cara menjemur ikan di bawah sinar matahari. Cara pengawetan ini banyak diaplikasikan pada ikan asin kering atau cumi kering asin.
Pengalengan (canning)
Pengalengan banyak dilakukan oleh industri berskala besar. Anda pun bisa melakukan pengawetan ikan dengan cara canning, yakni memasukkan ikan dalam kaleng yang steril dan hampa udara.
Pengasaman (pickling atau marinading)
Teknik pengasaman bisa dilakukan dengan cara memberikan zat-zat yang bersifat asam atau melakukan perendaman dengan cuka atau bumbu rempah lain. Proses ini mirip seperti pembuatan acar.
Pengasapan (smoking)
Ikan asap ternyata jadi salah satu teknik untuk mengawetkan seafood. Caranya adalah dengan memapar ikan pada asap yang berasal dari pembakaran kayu. Pengasapan akan mematikan mikroorganisme.
Pindang
Pengawetan ikan dengan cara pindang sangat populer, yakni dengan cara pengukusan. Namun sebelum dikukus, ikan harus diberi garam atau kunyit. Cara ini membuat ikan bisa awet hingga satu minggu.
Fermentasi
Mungkin cara ini tak begitu familiar di masyarakat Indonesia. Fermentasi ikan adalah proses penguraian secara biologis atau semibiologis terhadap senyawa-senyawa komplek terutama protein menjadi senyawasenyawa yang lebih sederhana dalam keadaan terkontrol.
Cara fermentasi ikan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan bakteri asam laktat. Contoh olahan fermentasi ikan seperti wadi, pekasam, ronto, dan chao teri.
Baca juga:
- 8 Rekomendasi Parfum Pria yang Disukai Wanita: Tinggalkan Kesan Mendalam Lewat Aroma yang Khas
- 5 Jenis Makanan Tinggi Karbo yang Sebaiknya Kamu Hindari Jika Ingin Berat Badan Turun
- Selamat, Serial Teluh Darah Berhasil Tembus Program On Screen di Festival Film Busan
- Sinopsis Narco-saints, Serial Korea Tentang Upaya Menjatuhkan Gembong Narkoba di Suriname
Cara Pengawetan Ikan Modern
Selain secara tradisional, pengawetan ikan bisa dilakukan dengan cara modern dengan memanfaatkan alat elektronik. Adapun beberapa caranya adalah sebagai berikut.
Penyinaran
Pengawetan ikan dengan penyinaran adalah teknik yang memanfaatkan sinar ultraviolet atau sinar gamma untuk mencegah dan membunuh bakteri penyebab pembusukan. Anda bisa menyimpan ikan di tempat yang mampu memancarkan pemancar sinar. Cara ini biasanya dilakukan oleh pabrik skala besar.
Pembekuan (freezing)
Pembekuan ikan jadi salah satu cara pengawetan ikan paling mudah, yakni dengan menempatkan ikan atau seafood di pendingin freezer. Hal tersebut dilakukan hingga ikan mengeras dan membeku. Dengan cara ini, ikan bisa bertahan hingga dua sampai tiga bulan. Anda bisa merendam ikan yang membeku di air dengan suhu ruangan sebelum mengolahnya.
Itulah beberapa cara pengawetan ikan yang benar, baik secara tradisional maupun modern. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, kunjungi VOI.ID.