Muncul Pneumonia Misterius yang Mungkin Jadi Pandemi Baru: Ini Gejala dan Kemunculannya di Indonesia
YOGYAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) tengah menyoroti kemunculan pneumonia misterius yang menewaskan lima orang warga Argentina dan beberapa lainnya dirawat di rumah sakit.
Belum diketahui apa penyebab pastinya. Namun, ahli kesehatan mengungkap potensi penyakit tersebut akan merebak seperti pandemi COVID-19.
"Pemberitahuan tentang pneumonia yang tidak dapat dijelaskan ini memang terjadi dari waktu ke waktu. Meskipun sebagian besar wabah seperti itu akhirnya menghilang dengan sendirinya baik ada atau tidak ada diagnosis, itu tidak bisa dijamin," jelas ahli penyakit menular dari Universitas East Anglia, Profesor Hunter, dikutip dari DailyMail, Rabu, 7 September.
Kasus Pneumonia Misterius di Argentina
Dikutip dari CNN, Rabu, 7 September, juru bicara WHO Tarik Jasarevic menjelaskan bahwa kasus pneumonia ditemukan di Argentina yang menyerang delapan petugas kesehatan dan satu pasien lain di klinik swasta, San Miguel de Tucumán, Argentina.
Salah satu kasus menimpa seorang pria berusia 81 tahun. Ia dilaporkan memiliki penyakit bawaan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang serius karena menggunakan ventilator.
Selain itu, ahli kesehatan juga telah meneliti sampel kasus uncuk COVID-19, influenza, dan hantavirus. Namun hasilnya negatif. Peneliti masih terus melakukan analisis lebih lanjut.
Gejala Pneumonia Misterius
Gejala pneumonia misterius ternyata mendekati COVID-19. Gejalanya akan muncul dua hingga 10 hari pasca terserang bakteri. Gejala juga akan dialami oleh pasien secara bertahap. Adapun gejala yang dirasakan seperti demam tinggi disertai sesak napas.
Selain itu pasien bisa mengalami nyeri otot dan nyeri pada perut, mual, muntah, diare, batuk berdahak atau berdarah, hingga sakit kepala. Pasien pneumonia juga akan mengalami masalah pada paru-paru mereka.
Patut dicatat bahwa risiko pneumonia misterius lebih tinggi menyerang pasien berusia lebih dari 50 tahun, perokok aktif, penderita diabetes, atau orang dengan immunocompromise atau penyakit pernapasan.
Pejabat kesehatan Argentina sendiri menghubungkan pneumonia misterius dengan bakteri legionella, bakteri yang sering ditemukan di sungai air tawar. Bakteri tersebut juga bisa muncul di saluran air.
Kontaminasi bakteri legionnaire sering terjadi dan ditularkan melalui banyak cara, salah satunya mengonsumsi air yang mentah yang mengandung bakteri tersebut.
Kemunculan Pneumonia Misterius di Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan pun tengah mewaspadai penyakit pneumonia legionella. Kemenkes mengklasifikasikan radang paru tersebut sebagai New Emerging Diseases (New-EIDs) yang harus diwaspadai dan berpotensi memicu status kejadian luar biasa (KLB) di Tanah Air.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan bahwa kasus legionella pernah ditemukan di Indonesia.
"Indonesia sudah pernah ada kasus pertama Legionella di Bali pada 1996, dan Tangerang pada 1999, serta kota lainnya," jelas Maxi Rein Rondonuwu dilansir ANTARA, Senin, 5 September.
Maxi juga menjelaskan bahwa klasifikasi Legionella sebagai New-EIDs telah termuat dalam dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1538/Menkes/SK/XI/2003 yang ditandatangani Menkes saat itu, Achmad Sujudi.
Pengertian Pneumonia Legionella
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1538/Menkes/SK/XI/2003 dijelaskan bahwa legionella adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri akut di pernapasan manusia. Penyakit ini bersifat new emerging diseases. Di dunia kedokteran penyakit ini baru dikenal 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah Legionella pneumophila.
"Legionella merupakan penyakit infeksi bakteri akut yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan dapat menimbulkan KLB, sehingga perlu diantisipasi dan dicegah penyebarannya dengan tepat dan cepat," kata Maxi.
Selain terkait kemunculan pneumonia misterius, dapatkan informasi menarik lainnya di VOI.ID.