Tarif Angkot di Jakarta Timur Naik Setelah Pemerintah Naikan Harga BBM

JAKARTA - Tarif angkutan umum di sejumlah terminal di Jakarta Timur mengalami kenaikan sejak diumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah, Sabtu, 3 September.

Terjadinya kenaikan tarif angkutan umum, membuat sejumlah penumpang transportasi massal mengeluh. Meski tarif kenaikan ongkos tidak terlalu banyak, namun para penumpang mengaku sangat merasakan dampaknya.

"Tarif sudah mulai kemarin. Saya naik dari RS Pasar Rebo mau ke Pasar Cibubur, biasanya ongkos 7 ribu sekarang naik jadi 8 ribu. Ongkos naik 1.000," ujar Sumi, salah satu penumpang angkutan umum kepada wartawan, Selasa, 6 September.

Selain penumpang, ternyata para sopir angkutan umum juga mengeluh atas kenaikan harga BBM. Meski sudah diputuskan harga naik oleh pemerintah, namun keluhan masyarakat tetap berlanjut dan meminta pemerintah agar kembali menurunkan harga BBM.

"Keberatan lah, biasanya narik 3 rit sekarang hanya 2 rit isi 100 ribu. Pas BBM naik kemarin, penumpang agak sepi," kata Kohar, sopir angkutan umum di Terminal Kampung Rambutan.

Dengan adanya kenaikan harga BBM, Kohar mengatakan dirinya terpaksa ikut menaikan tarif ongkos sejak diumumkan harga kenaikan BBM.

"Kalau bisa jangan dinaikan lagi BBM-nya jadi kita bisa sama- sama jalan, kasihan penumpangnya kalau mahal - mahal," ujarnya.