Risma Minta Warga Surabaya Nyoblos Pilkada: Jangan Golput, Nanti Rugi

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengimbau warga di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur menggunakan hak pilihnya pda Pilkada Surabaya. 

Risma mengatakan pemilih tidak perlu khawatir adanya penularan COVID-19 sebab di Tempat Pemungutan Surara (TPS) dipastikan akan memperketat protokol kesehatan (prokes).

"Bahkan di undangan akan disertakan jam setiap pemilih. Diharapkan dari situ tidak terjadi penumpukan masyarakat. Tapi jika ada yang tidak sesuai jamnya, maka tetap akan dilayani. Kami juga berikan sarung tangan saat di lokasi dan juga bulpoin yang sudah disiapkan," katanya dikutip Antara, Selasa, 24 November.

Jika masyarakat masih ragu, Risma mempersilakan warga untuk membawa peralatan pelindung dari rumah, seperti halnya sarung tangan, cairan pembersih tangan maupun pulpen.

Risma juga berharap pada saat pelaksanaan pilkada serentak tidak ada satu pun warga yang tidak menggunakan hak pilihnya.

"Karena akan menentukan bagaimana Surabaya lima tahun ke depan. Kalau sampai tidak memilih (golput) maka warga juga akan rugi. Jadi ayo datang ke TPS," ujarnya.

Pilkada Surabaya diikuti pasangan calon nomor urut 01 Eri Cahyadi-Armudji. Paslon ini diusung PDI Perjuangan dan didukung PSI.

Eri-Armudji juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Kemudian pasangan nomor urut 2 Pilkada Surabaya Machfud Arifin-Mujiaman. Paslon ini didukung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.