Mekanisme Pilpres Jelas, PDIP Minta Pendukung Pemerintah Fokus ke Rakyat Daripada Panaskan Situasi Politik

JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) mengingatkan mekanisme Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah jelas. Sehingga, semua pihak termasuk para relawan diharap fokus membantu perbaikan kehidupan di masyarakat usai digempur pandemi COVID-19.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan langkah ini lebih positif dibanding buru-buru membahas capres yang akan maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Apalagi, proses pendaftaran capres masih satu tahun lagi.

"PDI Perjuangan mengajak seluruh pendukung Pak Jokowi termasuk seluruh parpol di pemerintah dan juga relawan, untuk bekerja lebih keras lagi, memacu kemajuan bangsa dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk memperbaiki tingkat kehidupan rakyat yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi dan kini menghadapi tantangan baru," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 September.

"Itu lebih positif daripada memanaskan situasional politik pilpres yang tahapan pencalonnya masih bulan Oktober tahun 2023," sambungnya.

Lebih lanjut, Hasto angkat bicara soal hasil Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) yang digelar relawan Jokowi. Dia bilang, tak ada kejutan dari nama yang masuk ke dalam bursa capres.

Musra Indonesia mencatat ada lima nama yang masuk ke dalam bursa capres mereka, yaitu Joko Widodo (Jokowi); Sandiaga Uno; Ganjar Pranowo; Prabowo Subianto; dan Anies Baswedan. Nama ini muncul dari hasil pemungutan suara atau voting.

"Apa yang disuarakan Musyawarah Rakyat (Musra) tidak mengejutkan, dan tidak ada element of surprise dalam politik," tegasnya.

Dia menilai, ada banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan para relawan. Alih-alih kembali melihat efek elektoral Presiden Jokowi, mereka harusnya mengawal peningkatan keberhasilan pemerintahan saat ini.

"Terutama dalam upaya pemulihan pandemi dan tekanan global yang tidak ringan ini. Itu skala prioritas kami, dan menurut kami jauh lebih penting daripada menampilkan elektoral Pak Jokowi sebagaimana dilakukan Musra," tegasnya.

"PDI Perjuangan lebih tertarik mendengarkan suara-suara dari pendukung yang masih belum puas dengan kinerja Pak Jokowi, dan dari situlah PDI Perjuangan bekerja semakin keras untuk legacy Pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin," pungkas Hasto.