Dugaan Rem Blong Disebut Polisi Bukan Penyebab Kecelakaan Maut Truk di Bekasi
JAKARTA - Kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang di Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi, sampai saat ini masih didalami penyebabnya. Namun, penyelidikan sementara diduga bukan disebabkan rem blong karena ditemukan bekas pengereman.
"Ada di sebelah sana (bekas rem, red). Sekitar 5 meter," ujar Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan kepada wartawan, Rabu, 31 Agustus.
Menurutnya, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab kecelakaan maut tersebut. Tetapi, masih perlu didalami untuk memastikan dugaan-dugaan yang didapat sejauh ini.
"Ada beberapa kemungkinan, bisa human eror, bisa gagal rem karena mungkin overload, ini kita selidiki," ungkapnya.
Dalam mengusut penyebab kecelakaan, Aan mengatakan pihaknya bakal menggunakan teknologi muktahir. Dengan begitu, semua hal yang berkaitan dengan insiden itu dapat terungkap secara jelas.
"Kita perlu buktikan, dengan teknologi yang kita punya, akan ketauan, pada saat sebelum kejadian berapa kecepatan, pada saat tumburan dan setelah. Itu perlu pembuktian," kata Aan.
Baca juga:
- Kecelakaan di Kranji, Polisi Temukan Tanda Bekas Rem
- Perintah Tegas Jokowi ke Panglima TNI: Usut Tuntas Kasus 6 Prajurit Mutilasi Warga Mimika
- Di Rekonstruksi, Bharada E Sempat Betulkan Posisi Cara 'Brigadir J' Setengah Memohon Sebelum Ditembak
- Bansos Dinilai Menjadi Solusi Tepat Ringankan Beban Ekonomi Rakyat
Kecelakaan maut yang melibatkan truk kontainer terjadi di ruas Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi, pada Rabu, 31 Agustus. Sekitar 30 orang menjadi korban.
Dari data yang diperoleh, 10 orang dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan, 20 lainnya mengalami luka-luka.
Saat ini, seluruh korban telah dievakuasi. Mereka dibawa ke RSUD dan RS Ananda.