Mesin Mati di Perairan Binuangeun, Nelayan Banten Hilang Disapu Gelombang Tinggi
BANTEN - Basarnas Banten melakukan operasi pencarian terhadap seorang nelayan bernama Jarman (49), yang dilaporkan hilang di Perairan Binuangeun, Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa 30 Agustus.
Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto mengatakan, pihaknya menerima laporan pada Selasa pukul 09.15 WIB soal adanya kejadian Kapal Motor (KM) Bintang mati mesin di Perairan Binuangeun akibat cuaca buruk.
Berdasarkan laporan pada Senin 29 Agustus pukul 13.00 WIB, kapal nelayan KM Bintang berlayar dari Pelabuhan Ratu menuju Pelabuhan Binuangeun dengan POB 3 orang antara lain Iwan (40) sebagai Capten Kapal, Aming (40) dan Jarman (40).
Ketiga nelayan KM Bintang itu semuanya warga Wanasalam Kabupaten Lebak.
Baca juga:
- Polri Sebut Rekonstruksi Penembakan Brigadir J Pakai 2 Pengakuan dari Bharada E dan Ferdy Sambo
- Hari Ini Jokowi akan Kunjungi Lokasi Tambang PT Freeport Indonesia
- 9 Capres Hasil Rakernas Ada Nama Puan, PAN Bantah Pengusulnya Gaib
- Ogah Usul Sosok Pengganti Anies, Ketua DPRD DKI Pasrahkan Nama Pj Gubernur DKI ke Jokowi
Para nelayan KM Bintang itu hendak memasuki pelabuhan ikan di Binuangeun sekitar jarak 2 kilometer dari pelabuhan kapal mati mesin akibat diterjang gelombang tinggi hingga kapal bermalam dan mengapung di tengah laut.
Dengan demikian, Basarnas Banten memberangkatkan satu tim rescue dari Pos Unit Siaga Lebak untuk melakukan evakuasi terhadap nelayan KM Bintang yang mati mesin.
Tim SAR Gabungan menemukan 2 orang korban yang selamat berenang menuju tepi pantai atas nama Iwan dan Amin dan keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Binuangeun.
Sedangkan, satu orang lagi atas nama Jarman menghilang dan kini masih dalam pencarian tim SAR gabungan. "Kami berharap nelayan yang hilang itu bisa ditemukan dalam kondisi selamat," tandasnya.