Spesialnya Kemenangan Oliveira di GP Portugal
JAKARTA - Pebalap tuan rumah Miguel Oliveira mewujudkan mimpinya menjadi juara di kampung halamannya setelah tampil dominan di Grand Prix Portugal pada Minggu yang sekaligus mengakhiri musim balapan MotoGP 2020.
Pebalap tim KTM Tech3 itu tampil dominan sejak start dari pole position dan finis dengan margin 3,1 detik di depan Jack Miller dari tim Pramac Racing di trek Sirkuit Algarve di Portimao yang menjalani debut tuan rumah MotoGP.
Portugal terakhir kali menggelar Grand Prix pada 2012 di Sirkuit Estoril dan Oliveira menjadi satu-satunya pebalap Portugal di grid MotoGP tahun ini.
Kemenangan itu menjadi yang kedua kali musim ini bagi pebalap berusia 25 tahun yang bakal hijrah ke tim KTM Factory Racing menjadi tandem Brad Binder tahun depan itu. Oliveira telah membuktikan dirinya mampu mencuri tempat teratas setelah manuver cerdasnya di tikungan terakhir Red Bull Ring, Austria, membawanya menjuarai Grand Prix Styria pada Agustus.
"Ini tidak bisa dipercaya. Kalian memimpikan balapan seperti ini dan pada akhirnya bisa melakukannya adalah sesuatu yang luar biasa. Saya tak bisa menggambarkannya dengan kata-kata," kata Oliveira setelah lomba seperti dilansir Antara dari laman resmi MotoGP, Senin, 23 November.
Baca juga:
"Terima kasih kepada setiap orang yang menonton di rumah, yang tidak bisa datang ke sini hari ini. Kepada tim saya, sekaligus ini juga menjadi perpisahan dengan Tech3.
"Ini hari yang luar biasa saya bisa mempersembahkan kemenangan lagi untuk Tech3 dan KTM, suatu capaian yang sangat besar bagi diri pribadi saya.
Hari itu juga terasa spesial bagi Oliveira karena kali ini keluarganya, yang tidak bisa hadir di Austria, datang ke Portimao dan menyaksikan langsung kemenangannya.
Miller pun dibuat takjub dengan kecepatan Oliveira hari itu dan menyebut sang pebalap, "berada di level yang lain."
Oliveira pun mengakui perjuangannya di Portimao terasa berbeda dari capaiannya di Spielberg.
"Di Austria saya menyalip terakhir dan saya di podium, tapi emosinya berbeda, banyak adrenalin.
"Sedangkan di sini tidak terlalu banyak pertarungan, start pertama dan finis pertama. Ini tentang mengatur emosi di sepanjang balapan," kata dia.
Franco Morbidelli melengkapi podium di tempat ketiga dan berhak menyandang runner-up kejuaraan setelah mempertahankan posisinya di peringkat dua klasemen dengan keunggulan 19 poin dari Alex Rins.
Sementara itu dengan finis runner-up Miller memastikan titel konstruktor jatuh ke tangan Ducati sebelum hijrah ke tim pabrikan tahun depan.
Suzuki dan Ducati tiba di Portimao dengan raihan poin yang sama dalam klasemen. Namun capaian Miller menyumbang 20 poin untuk pabrikan asal Bologna itu di saat Rins hanya mampu menambah satu poin setelah finis P15 sehingga Ducati merebut titel konstruktor untuk kedua kalinya sejak terakhir kali berjaya pada 2007.
Dengan hasil itu Suzuki, yang telah merebut gelar juara dunia pebalap lewat penampilan konsisten Joan Mir dan juga gelar tim terbaik pekan lalu, gagal mewujudkan ambisinya menyapu bersih titel tahun ini. Bahkan mereka disalip oleh Yamaha yang keluar sebagai runner-up konstruktor berkat tambahan 16 poin dari Morbidelli.