IHSG Senin Diproyeksi Melemah, Dibayangi Sentimen Dalam dan Luar Negeri

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin 29 Agustus, dibayangi kombinasi sentimen dari dalam negeri dan global.

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan mengatakan, pelaku pasar akan mencermati rencana pencabutan subsidi BBM yang dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflas Indonesia.

Padahal, untuk awal pekan ini, minim data ekonomi yang dapat menopang pergerakan IHSG.

Dennies meramal IHSG akan bergerak melemah pada hari ini. Secara teknikal, candlestick membentuk long black body dengan stochastic membentuk deadcross di area overbought yang mengindikasikan potensi pelemahan dalam jangka pendek.

“IHSG diproyeksi berada di resistance 2 pada 7.213, resistance 1 di 7.147, support 1 di 7.115, dan support 2 di 7.095,” ujar Dennies dalam risetnya.

Seperti diketahui, IHSG ditutup melemah 0,54 persen di level 7.135,24 pada penutupan perdagangan Jumat 26 Agustus.

Sementara Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut, respons pasar terhadap pidato Kepala Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam Jackson Hole Economic Symposium pada Jumat 26 Agustus menjadi salah satu penentu arah IHSG hari ini.

Pidato tersebut menjadi petunjuk terhadap arah kebijakan the Fed, terutama di sisa tahun 2022 ini.

Secara teknikal, kata Valdy, stochastic RSI bergerak landai di oversold area, mengindikasikan adanya potensi rebound.

Oleh sebab itu, Valdy memperkirakan IHSG akan kembali fluktuatif dalam rentang support 7.080 dan resistance 7.200 pada hari ini.