Cerita Ganjar Pranowo Tentang Bedanya Media dan Medsos

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui peran penting dari jurnalis sebagai ujung tombak perwujudan semangat nasionalisme dan patriotisme. Wujud tersebut yang kemudian memberi banyak warna bagi Indonesia.

Ganjar kemudian menganalogikan dengan sebuah rumah. Bagi Ganjar Pranowo, warna cat dari rumah-rumah di Indonesia adalah hasil dari pewarnaan para jurnalisnya. Masyarakat pun kini berkontribusi dengan adanya media sosial.

"Sebenarnya warna cat rumah Indonesia itu yang ngecat ya wartawan. Hari ini ada pesaingnya yaitu media sosial, di mana semua orang bisa memberi informasi dan citizen journalism berkembang," kata Ganjar saat membuka UKW PWI Jateng, di Semarang.

Banyaknya media yang ada saat ini, lanjut Ganjar, membuat semua orang dapat menulis, memotret, dan menjadi jurnalis, bahkan membuat televisi sendiri dengan bermodalkan kemauan.

Namun, menurut dia, wartawan memiliki kelebihan karena terikat kode etik jurnalistik, sehingga mendapat kepercayaan masyarakat.

"Namun itu bisa berubah apabila kepercayaan dari masyarakat hilang, artinya uji kompetensi wartawan menjadi penting karena di sana ada regulasi, etika, dan tata cara penulisan. Kredibilitas itu mahal dan kalau itu bisa dijaga, maka rumah Indonesia dengan spirit nasionalisme dan patriotisme akan terbentuk," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis 25 Agustus.

Ganjar mengaku pernah menemukan media yang kurang memiliki kredibilitas, menayangkan tidak sesuai fakta. Bahkan informasi yang ditampilkan tanpa adanya konfirmasi dengannya. Dirinya langsung menayangkan protes ketika itu terjadi.

"Kalau diberitakan beda biasanya saya langsung komplain. Saya kalau komplain langsung telepon pemrednya agar semua jelas, makanya ini kawan-kawan yang uji kompetensi, saya yakin di ruangan ini nilai-nilai itu akan ada sehingga lebih prudent," kata dia.