Menhub Budi Karya: Tol ke Pelabuhan Patimban Rampung pada 2023
JAKARTA - Pemerintah menargetkan akses jalan tol untuk masuk ke Pelabuhan Patimban selesai pada 2023. Sedangkan, Pelabuhan Patimban sendiri mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Sementara ini, untuk mengakses pelabuhan masyarakat wajib melalui jalan nasional Pantura sepanjang 64,7 Km dari exit tol Dawuan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, selain pekerjaan fisik di Patimban, pihaknya juga melakukan persiapan di aspek program keselamatan. Ia ingin pergerakan kapal dan lalu lintas barang bisa berjalan lancar.
"Di darat kami berkoordinasi dengan Kementerian PU. Terima kasih Pak Menteri PU yang sudah mendukung baik secara jangka panjang, menengah. Dua tahun lagi itu ada jalan tol, tapi dalam waktu dekat ini sudah ada jalan-jalan yang di-improve agar angkutan dari dan ke Patimban ini berjalan dengan baik," tuturnya, dalam diskusi virtual, Jumat, 20 November.
Budi mengatakan, keberadaan Pelabuhan Patimban bertujuan untuk menekan biaya logistik nasional. Selain itu, Patimban juga dimaksudkan guna meningkatkan efisiensi ekspor produk Indonesia ke luar negeri khususnya otomotif.
"Pelabuhan Patimban ini kita akan gunakan untuk BBM, untuk penggunaan maksimalisasi truk, memperkuat ketahanan ekonomi, dan paling penting adalah bagaimana kita juga menyediakan backup outlet dari pelabuhan," tuturnya.
Lebih lanjut, Budi berujar, beban angkutan di DKI Jakarta sudah begitu berat, dan dengan adanya Patimban berarti pergerakan angkutan berat itu sebagian pindah ke daerah Patimban dan membuat ibu kota bertambah baik dan tidak macet
"Ini juga kita pastikan bahwa Patimban menjamin keselamatan pelayaran dan eksplorasi migas. Pelabuhan Patimban juga dapat diharapkan sebagai pengungkit utama daripada pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.
Di samping itu, Budi berharap pelaku usaha dapat mengeksplorasi Patimban sehingga makin membuka lapangan kerja bagi masyarakat seluruh Indonesia khususnya masyarakat Subang.
Baca juga:
"Saya berharap (semua pihak) merawat dan menjaga infrastruktur yang sudah dibangun serta mengembangkan pelabuhan ini semakin mendorong perekonomian bangsa," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi meminta agar jalan tol menuju Pelabuhan Patimban dapat segera diselesaikan. Sebab, dapat mempersingkat waktu tempuh.
"Jalan sekarang saja melalui jalan normal itu hanya membutuhkan waktu 2 jam 90 menit belum ada jalan tol. Bayangkan kalau sudah ada jalan tol itu dari Batang hanya diperlukan waktu 1 jam 30 menit menuju Patimban," katanya.
Yukki berujar, akses tol ke Patimban merupakan hal yang penting. Hal ini karena Pelabuhan Patimban tidak hanya melayani Jawa Barat tetapi juga Jawa Tengah. Apalagi, akses ke Patimban akan lebih cepat dan dekat dibanding harus ke Tanjung Priok.
"Artinya dengan jarak 60 meter yang biasa kita tempuh ke Jakarta 5-6 jam. Kalau kita sekarang ke Patimban kita harapkan hanya 1 jam 30 menit, saya tidak bayangkan efesiensi yang kita dapatkan bukan saja dari logistik tetapi tentunya juga dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) solar di sini," ucapnya.