Tepis Moskow, Kepala Intelijen Ukraina Sebut Kampanye Militer Rusia Melambat Karena Kelelahan Fisik dan Moral
JAKARTA - Pejabat tinggi intelijen militer Ukraina menilai, kelelahan fisik dan moral akibat pertempuran, membuat kampanye militer Rusia melambat.
Pernyataan di televisi oleh kepala badan Intelijen Pertahanan Kyrylo Budanov Rabu kemarin, adalah salah satu sinyal terkuat oleh Kyiv, mereka percaya kekuatan ofensif Rusia mungkin berkurang.
"Rusia agak serius memperlambat tempo serangannya. Alasan untuk ini adalah kelelahan basis sumber daya mereka, serta kelelahan moral dan fisik dari pertempuran," ujarnya seperti dikutip dari Reuters 25 Agustus.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan kampanye militer Rusia di Ukraina melambat, lantaran disengaja untuk menghindari korban sipil, pada pertemuan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO).
"Kami secara ketat mematuhi hukum humaniter selama operasi khusus. Serangan dilakukan dengan senjata presisi tinggi terhadap fasilitas infrastruktur militer Angkatan Bersenjata Ukraina, termasuk titik komando, lapangan udara, depot, area berbenteng dan lokasi industri pertahanan," jelas Menteri Shoigu seperti melansir TASS.
"Pada saat yang sama, setiap upaya sedang dilakukan untuk mencegah korban sipil. Ini tentu memperlambat kemajuan, tetapi kami melakukannya secara sadar," sambung Menteri Shoigu.
Baca juga:
- Duta Besar Ukraina Sayangkan Tanggapan Paus Fransiskus Soal Tewasnya Putri Orang Dekat Presiden Rusia Vladimir Putin
- Umumkan Paket Bantuan Terbesar untuk Kyiv di Hari Kemerdekaan, Presiden Biden: AS Berkomitmen Dukung Perjuangan Rakyat Ukraina
- 22 Orang Tewas Akibat Serangan Roket Rusia pada Hari Kemerdekaan Ukraina, Presiden Zelensky: Tidak Ada Jejak Kejahatan Ini yang akan Tersisa
- Bantah Miliki Hubungan dengan Target Serangan Udara AS di Suriah, Iran: Pelanggaran Kedaulatan dan Integritas Teritorial
Diketahui, Rusia dengan cepat merebut sebagian besar Ukraina selatan, pada awal invasi yang diluncurkan oleh Moskow tepat enam bulan lalu. Tapi, mereka tertahan di sekitar Kyiv dan dipukul mundur untuk fokus ke timur.
Moskow mengklaim perebutan wilayah timur Lugansk pada awal Juli setelah serangkaian pertempuran berdarah yang panjang, tetapi sejak itu tidak mengklaim perolehan teritorial besar.