TNI Turun Tangan Copot Baliho Rizieq, FPI: Presiden Menakut-nakuti Rakyat
JAKARTA - Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Munarman menyayangkan tindakan aparat TNI yang mencopot baliho dan spanduk bergambar Rizieq Shihab di berbagai wilayah.
Kata Munarman, pencopotan baliho dilakukan atas perintah Presiden Joko Widodo. Ia menganggap, keputusan Jokowi ini akan menakut-nakuti anggota FPI dan rakyat.
"Kebijakan politik negara yang langsung diputuskan oleh Presiden saat ini adalah pencopotan spanduk, baliho. Itu nakut-nakutin FPI dan rakyat," kata Munarman kepada wartawan, Jumat, 20 November.
Menurut dia, tindakan ini merupakan operasi militer selain perang (OMSP) yang diperintahkan langsung oleh presiden. Munarman juga menyayangkan kenapa pencopotan baliho tersebut dilakukan oleh pasukan super elite.
"Sayang juga, pasukan yang dikerahkan ke Petamburan itu adalah pasukan super elite. Prajurit yang dibentuk untuk menjadi prajurit elite itu mahal investasinya. Sayang kalau digunakan untuk menakut-nakuti rakyat," ungkap Munarman.
Baca juga:
Seperti diketahui, petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan sejumlah baliho dan spanduk-spanduk tak berizin di Ibu Kota. Ada 500 personel gabungan dikerahkan.
"Ini bagian dari kegiatan tiga pilar sebagai patroli pengamanan dan kami juga melakukan pelepasan baliho-baliho yang terpasang tidak sesuai aturan," kata Dandim 05/01 JP BS Kolonel Inf Luqman Arief yang memimpin kegiatan tersebut di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Beberapa kendaraan taktis yang diturunkan dalam pengamanan di wilayah Jakarta Pusat itu adalah empat panser anoa serta puluhan motor yang dikendarai baik oleh petugas TNI dan Brimob Polri.
Rute pengamanan yang dilakukan oleh petugas gabungan itu mulai dari arah Jalan Budi Kemuliaan, lalu berbelok ke arah Jalan Abdul Muis, lalu ke arah Pasar Tanah Abang, lalu mengarah ke kawasan Petamburan.
Selepas dari arah Petamburan perjalanan berlanjut menuju ke Bundaran Semanggi dan mengarah ke Jalan Jendral Sudirman lalu kembali ke titik awal yaitu Monumen Nasional.
"Dari jalur yang kami lewati kurang lebih ada 10 baliho liar yang kami amankan," ujar Luqman.
Beberapa baliho yang ditertibkan di antaranya baliho-baliho partai, lalu baliho milik Waskita, hingga baliho sisa penyambutan Rizieq Shihab yang dipasang oleh pendukungnya.