Waspada Penyakit Pneumonia Berat dari Tiongkok
JAKARTA - Masyarakat dunia diresahkan dengan wabah pneumonia berat yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok. Hingga tanggal 21 Januari 2020, telah ditemukan 224 kasus dengan 4 kasus kematian. Negara lain yg telah ditemukan kasus ini adalah Jepang (1 kasus), Korea Selatan (1 kasus), dan Thailand (2 kasus).
Meski sampai saat ini belum ada laporan masyarakat di Indonesia yang tertular penyakit pneumonia berat, penyakit akibat virus baru Novel Coronavirus (nCoV) ini tetap mesti diwaspadai.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia menjelaskan, sesuai perkembangan kasus, penyakit ini dapat menular antar manusia secara terbatas. Sayangnya, belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit tersebut.
"Kendati belum ditemukan penderita Pneumonia di DKI Jakarta, perlu ada tindakan kewaspadaan dan pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari penularan pneumonia," kata Dwi dalam keterangan yang diterima VOI, Kamis, 23 Januari.
Baca juga:
Untuk masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, diimbau agar segera berobat ke Puskesmas/RS terdekat.
"Berikan informasi kepada dokter dan tenaga kesehatan tentang riwayat perjalanan," ucap dia.
Selanjutnya, tutuplah mulut atau hidung saat bersin. Kalau perlu, tutuplah batuk menggunakan tisu. Lalu, gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran napas seperti demam, batuk, dan flu.
Kemudian, sering-seringlah mencuci tangan terutama setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah merawat binatang.
"Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta bilas kurang lebih 20 detik. Jika tidak tersedia air, dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70-80 persen," jelas Dwi.
Lebih lanjut, jika sedang sakit, kurangi aktivitas di luar rumah dan batasi kontak dengan orang lain.