Dirawat di RS Arab Saudi, Tiga Jemaah Haji Asal Jatim Belum Bisa Kembali ke Indonesia

SURABAYA - Tiga jemaah haji asal Jawa Timur tertahan di Tanah Suci karena sakit. Kini ketiga jemaah haji itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Tanah Suci.

"Seluruh jemaah haji asal Jatim sudah kembali ke Indonesia, tapi ada tiga jemaah belum bisa pulang karena sakit yaitu jemaah haji asal Tulungagung, Pamekasan, dan Kota Surabaya," kata Sekretaris Panitia Pemberangkatan Ibarah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Abdul Haris, dikonfirmasi, Selasa, 16 Agustus.

Selain jemaah sakit, ada 24 jemaah haji tidak bisa pulang ke Indonesia, karena telah wafat dan dimakamkan di Arab Saudi. Sebanyak tujuh jemaah di antaranya wafat sebelum pra-armuzna. Armuzna adalah singkatan dari Arafah, Muzdalifah dan Mina.

"Ketiga tempat inilah puncak ibadah haji dilaksanakan," ujarnya.

Kemudian ada lima wafat masa armuzna, dan 11 wafat pasca-armuzna. Sementara untuk satu orang yang wafat masih didata. "Karena jemaah yang wafat ini sempat sakit dirawat di RSAS," katanya.

PPIH Debarkasi Surabaya juga mencatat pada gelombang pertama, kloter 1 sampai dengan kloter 20 terdapat 36 jemaah haji terkonfirmasi positif COVID-19. Gelombang kedua, kloter 21 sampai dengan kloter 38 terdapat enam orang. 

"Total ada 42 yang positif COVID-19. Seluruh jemaah terkonfirmasi positif COVID-19 ini telah kembali ke daerah masing-masing. Namun, ada satu jemaah kloter 33 masih dirawat di RS Haji Surabaya," ujarnya.

Sekadar diketahui, jemaah haji yang pulang terbagi dalam 38 kloter. Asrama Haji Debarkasi Surabaya telah menerima dan memproses kepulangan jemaah haji sejumlah 16.809 orang jemaah dan petugas dengan rincian 7.807 laki-laki dan 9.002 perempuan.