Siap-siap! Menteri ESDM Sedang Bahas Rencana Penaikan Harga Pertalite
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan saat ini pemerintah tengah membahas rencana penaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite sebagai respons atas tingginya harga minyak mentah dunia. Arifin menyebut, rencana tersebut sudah dalam pembahasan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Harga Pertalite lagi dibahas masih dikoordinasikan dengan Pak Airlangga ," ujar Arifin kepada media, Selasa 16 Agustus.
Ia menambahkan, pemerintah harus mengubah peraturan presiden (Perpres) No. 191 tahun 2014 terlebih dahulu sebelum keputusan itu resmi terbit menjadi kebijakan terbaru terkait perubahan harga bahan bakar.
Terkait kapan tarif baru akan berlaku, Arifin enggan berkomentar. Menurutnya, pemerintah akan mensosialisasikan terlebih dahulu mengenai rencana kenaikan harga Pertalite tersebut untuk mengurangi kepanikan berbelanja masyarakat.
Untuk informasi, hingga Juli 2022, konsumsi Pertalite telah menembus angka 16,8 juta kilo liter atau setara dengan 73,04 persen dari total kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kilo liter. Angka konsumsi yang tinggi itu membuat kuota Pertalite hanya tersisa 6,2 juta kiloliter.
Baca juga:
- Kunjungi Tambang Milik Vale, Menteri ESDM Minta Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Nikel
- Ada Usul Harga Pertalite Naik Tapi Pertamax Diturunkan, Setuju?
- Konversi BBM ke BBG Dinilai Penting, Menteri ESDM: Gas yang Digunakan Berasal dari Dalam Negeri
- Masyarakat Keluhkan BBM Sering Habis, Pertamina: Stok Aman dan Tidak Dibatasi, Sedang Dalam Perjalanan
Sementara itu pemerintah telah menganggarkan subsidi sebesar Rp502 triliun untuk sepanjang tahun ini. Akan tetapi, penggunaan BBM bersubsidi hingga pertengahan Agustus sudah hampir mencapai kuota untuk keseluruhan periode 2022.
Pemerintah juga sudah beberapa kali memberikan sinyal akan menaikkan harga BBM.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta masyarakat bersiap-siap jika nantinya pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Rasa-rasanya untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya kita harus siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 12 Agustus.
Tidak jauh berbeda dengan Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang menyatakan pemerintah tengah menggodok harga yang paling ideal bagi masyarakat apabila kebijakan peningkatan benar-benar dilakukan. Walau begitu, Susi enggan merinci jenis BBM apa yang bakal mengalami perubahan nilai jual tersebut.