Biar Caranya Tepat, Ini 5 Tips Menjadi Lebih Asertif dalam Mengekspresikan Perasaan
YOGYAKARTA – Seringkali perasaan diekspresikan secara kabur dan enggak dipahami tepat oleh partner. Bahkan kadang pernyataan terlalu intimidatif ataupun terlalu pasif sehingga membuat penerima mengabaikan pesan. Sikap asertif, merupakan cara mengekspresikan perasaan secara tegas, sesuai kebutuhan dengan penuh hormat sehingga lebih mungkin didengar.
Bersikap atau berkomunikasi secara asertif bukan sesuatu yang mudah bagi kebanyakan orang, kata Jonice Webb, Ph.D., psikolog berlisensi dan penulis. Salah satu cara paling berpengaruh untuk mengembangkan keterampilan ketegasan, dalam komunikasi asertif, adalah dengan mulai menanggapi perasaan dan kebutuhan emosional Anda sendiri dengan lebih serius. Selanjutnya, ikuti rekomendasi dari Webb dilansir Psychology Today, Senin, 15 Agustus.
1. Menyadari perasaan
Perasaan perlu diketahui dan dikenali. Dengan mengidentifikasi perasaan Anda, ini akan berguna untuk bersikap tegas. Jangan sampai melampiaskan perasaan dengan kemarahan. Tetapi redakan dulu kemarahan, atur napas, kemudian susun strategi untuk mengambil tindakan tepat.
2. Percaya bahwa pikiran dan perasaan Anda layak didengarkan
Pun ketika Anda marah, ini perlu diakui bahwa Anda sedang merasakannya. Katakan pada diri sendiri bahwa perasaan marah Anda adalah benar.
3. Mengelola perasaan
Tujuan dari mengelola perasaan ialah untuk mengekspresikannya dengan kata-kata. Bukankah kata-kata adalah media untuk mengomunikasikan perasaan agar didengar dan mendapat respons sesuai kebutuhan Anda? Itu artinya, libatkan dan validasi perasaan secara internal sehingga lebih mampu mengekspresikan diri secara eksternal.
4. Berusaha memahami orang lain
Orang yang terlalu menuntut dan tak ada upaya memahami orang lain, tentu tidak membuat masalah terselesaikan. Penting juga memahami bahwa ketika Anda kecewa atau marah, bukan berarti orang lain dengan sengaja membuat Anda merasakan perasaan negatif tersebut. Orang lain juga perlu dipahami agar pada akhirnya Anda juga dipahami oleh orang lain.
Baca juga:
- Orang yang Terlalu Baik, Menurut Psikolog Klinis Rentan Mengalami 5 Hal Ini
- Ingin Hubungan Lebih Baik? Saran Psikolog Klinis: Cobalah Komunikasi Kolaboratif
- Kenapa Remaja Melakukan Sadfishing, Cari Perhatian atau Butuh Bantuan? Ini Penjelasan Ahli
- Efek Terlalu Banyak Berempati, Menurut Ahli Bisa Picu Hormon Kortisol Tinggi
5. Temukan situasi yang tepat dalam mengekspresikan perasaan Anda
Apabila Anda ingin mengekspresikan hal penting, tentu membutuhkan persiapan. Selain juga mengambil waktu yang tepat. Misalnya, jika Anda ingin berdiskusi tentang peran masing-masing dalam hubungan Anda dan pasangan, tentu perlu dibicarakan empat mata. Perhitungkan juga suasana tempat yang nyaman dan waktu yang longgar.
Berkomunikasi secara asertif melibatkan gabungan beberapa keterampilan. Keterampilan ini bisa dibangun dari waktu ke waktu. Pesan Webb, dengarkan dan hargai emosi Anda. Ini akan membangun pemahaman secara baik tentang kapan Anda perlu mengekspresikannya.
Tambah Webb lagi, bahasa emosional itu penting. Diantaranya perasaan senang, sedih, dan marah. Rekomendasinya, perluas kosakata emosional Anda untuk membantu memahami perasaan dan menyuarakannya kepada orang lain.