Pemkab Karawang Targetkan Perbaikan Sekolah Rusak Rampung Hingga 2023
KARAWANG - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menargetkan akan merampungkan perbaikan ratusan bangunan sekolah yang mengalami kerusakan hingga tahun 2023.
“Permasalahan sekolah rusak terus kita tangani. Targetnya akan rampung pada 2023,“ kata Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh dilansir ANTARA, Sabtu, 13 Agustus.
Sesuai dengan target itu, maka pada tahun 2023 diharapkan sudah tidak ada lagi bangunan sekolah yang rusak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karawang Dedi Ahdiat menyebutkan, hingga kini masih ada sekitar 100 bangunan sekolah yang harus diselesaikan.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Karawang, pada tahun ini terdapat 468 ruang kelas SD dan 163 bangunan SMP yang rusak.
Pada tahun 2022 ini, Pemkab Karawang mengalokasikan anggaran sekitar 10,8 miliar untuk memperbaiki kerusakan bangunan SD.
Sedangkan untuk penanganan kerusakan bangunan SMP, Pemkab Karawang telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp8 miliar.
Bangunan sekolah rusak yang tidak dapat tertangani pada tahun ini akan ditangani pada tahun berikutnya atau pada 2023.
Baca juga:
- Makin Banyak Polisi yang ‘Ditahan’ di Ruang Khusus, Kabareskrim Pernah Janji Bakal Pidanakan yang Halangi Penyidikan Pembunuhan Brigadir J
- Pak Kapolri, Kalau Tak ada Baku Tembak dan Pelecehan, Mengapa Brigadir J Harus Tewas?
- Sah! Gerindra Resmi Koalisi dengan PKB untuk Pilpres 2024
- Masih Punya Buronan yang Belum Tertangkap, KPK: Kami Tidak Diam
Kepala Sekolah Dasar Negeri Bayur Kidul 1, Ahmad Kholiq berharap agar kerusakan bangunan di sekolahnya segera diperbaiki. Karena itu mengkhawatirkan peserta didik.
“Kami berharap bangunan sekolah yang rusak itu segera diperbaiki,“ kata dia.
Hal itu disampaikan, karena dengan adanya bangunan sekolah yang rusak, itu mempengaruhi terhadap minat masyarakat menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut.
“Masyarakat khawatir menyekolahkan anaknya di sekolah kami, karena kondisi bangunannya rusak. Sekarang ini jumlah siswa sudah berkurang, sangat sedikit masyarakat yang menyekolahkan ke sekolah kami akibat bangunan sekolah yang sudah lama rusak, belum diperbaiki,“ kata dia.