Datang ke Polda Jatim Tak Pakai Sepatu atau Sandal, Gus Samsudin Pelapor Pesulap Merah: Saya Mengamalkan Ilmu Bumi

SURABAYA - Pimpinan Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin, menyatakan dirinya sudah tujuh tahun tak mengenakan alas kaki berupa sandal atau sepatu. Alasannya, karena dirinya tengah mengamalkan ilmu kebumian untuk melatih kesabaran.

"Saya sudah tujuh tahun (tak pakai sandal), minimal 11 tahun. Karena saya sedang mengamalkan ilmu kebumian, belajar wataknya bumi untuk melatih kesabaran," kata Gus Samsudin di Mapolda Jatim, di Surabaya, Jumat, 12 Agustus.

Saat mengamalkan amalan ini, lanjut Samsudin, ada tantangan dan pantangan tersendiri, yakni senantiasa makan makanan hasil bumi yang dipendam. Ini harus dilakukan lima tahun lamanya.

"Supaya kita bisa belajar kabumian, belajar wataknya bumi supaya sabar. Kita hanya makan sesuatu hal yang dipendam selama lima tahun," ujarnya.

Gus Samsudin menyebut amalan ini diciptakan oleh kiai panutannya. Ilmu kebumian ini bisa disebut Al Aufar. Selain agar lebih sabar, juga untuk kesehatan tubuh.

"Tentunya biar sehat, karena amalan yang diciptakan oleh kiai saya. Saya kan mengamalkan asma kharomah Syekh Abdul Qodir Jaelani," katanya.

Akibat mengamalkan ilmu bumi ini, Gus Samsudin mengaku sempat diusir oleh bank. Karena itu, dirinya terpaksa keluar bank, dan mengurungkan niatnya mengurus soal perbankkan.

"Pernah masuk bank disuruh keluar, karena nggak pakai sandal. Saya langsung pulang, nggak jadi ke bank," katanya sembari tertawa.

Hingga kini, saat ada keperluan dengan dunia perbankan, Gus Samsudin menyebut dirinya kerap meminta bantuan santri hingga istrinya.

"Kalau terpaksa ya santri saya atau istri saya yang ke bank, kalau nggak boleh masuk ya nggak masuk," ujarnya.

Gus Samsudin memenuhi panggilan Polda Jawa Timur hari ini. Selain untuk menjalani pemeriksaan, Gus Samsudin juga membawa barang bukti terkait laporannya terhadap Marcel Radhival atau yang dikenal Pesulap Merah.

"Kedatangan kami sekarang diperiksa sebagai pelapor. Iya masih pengaduan, nanti setelah interogasi atau wawancara dan penyelidikan, nanti ada tahap berikutnya," kata pengacara Gus Samsudin, Supriarno.

Supriarno mengaku membawa barang bukti untuk diserahkan ke penyidik terkait pencemaran nama baik dan ujaran kebencian oleh Pesulap Merah. Salah satunya adalah video konten dari youtube Pesulap Merah.

"Kami bawa beberapa barang bukti, di antaranya berupa video," ujarnya.