Anggota Korps Pengawal Revolusi Iran Didakwa Merencanakan Pembunuhan Penasihat Keamanan Nasional AS Era Donald Trump
JAKARTA - Amerika Serikat mendakwa seorang anggota Korps Pengawal Revolusi Iran dengan merencanakan pembunuhan terhadap John Bolton, Penasihat Keamanan Nasional AS era Donald Trump, Rabu.
Departemen Kehakiman menuduh Shahram Poursafi, juga dikenal sebagai Mehdi Rezayi (45), dari Teheran, kemungkinan termotivasi untuk membunuh Bolton sebagai pembalasan atas kematian Qassem Soleimani, seorang komandan Korps Pengawal Revolusi Iran yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Januari 2020 lalu, melansir Reuters 10 Agustus.
Menurut pengaduan pidana, Poursafi meminta seorang warga AS yang diidentifikasi hanya sebagai 'Individu A', untuk mengambil foto Bolton, dengan dalih foto-foto itu diperlukan untuk sebuah buku yang akan datang.
Penduduk AS tersebut kemudian memperkenalkan Poursafi kepada seorang informan rahasia, yang dapat mengambil foto dengan harga tertentu.
Bulan berikutnya, penyelidik mengatakan Poursafi menghubungi informan melalui aplikasi pesan terenkripsi, dan menawarkan orang tersebut 250.000 dolar AS untuk menyewa seseorang guna 'menghabisi' Bolton, jumlah yang nantinya akan dinegosiasikan hingga 300.000 dolar AS.
Dalam sebuah pernyataan di Twitter pada Hari Rabu, Bolton berterima kasih kepada Departemen Kehakiman karena telah mengambil tindakan.
Baca juga:
- Selesai Melakukan Latihan Militer, Komando Teater Timur China akan Mengawasi Perubahan di Selat Taiwan
- Tuding Ukraina Sengaja Menghabisi Pasukannya yang Ditahan, Menlu DPR: Mereka Memberikan Kesaksian yang Tidak Menyenangkan
- Sempat Disita FBI, Telepon Seluler Politisi Partai Republik Sekutu Donald Trump Akhirnya Dikembalikan
- Ganggu Keamanan dan Abaikan Peringatan Polisi, Pria Pembawa Pisau Ditembak Mati di Bandara Paris
"Meskipun banyak yang tidak dapat dikatakan secara terbuka saat ini, satu hal tidak dapat disangkal. Penguasa Iran adalah pembohong, teroris dan musuh Amerika Serikat," katanya.