3 Kader Nahdlatul Wathan yang juga Pengurus DPD Gerindra NTB Protes Dicatut Golkar di Sipol KPU

MATARAM - Tiga kader Nahdlatul Wathan (NW) di Nusa Tenggara Barat mengaku keberatan setelah nama dan KTP mereka dicatut dan didaftarkan dalam keanggotaan Partai Golkar di Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) KPU. Padahal mereka tercatat dan terdaftar resmi sebagai pengurus DPD Partai Gerindra NTB.

"Kami keberatan dengan nama dan KTP dicatut," kata Lale Syifaunnufus kepada wartawan di Mataram dilansir ANTARA, Rabu, 10 Agustus.

Tiga orang nama kader NW yang juga pengurus DPD Partai Gerindra NTB ini yakni Lale Syifaunnufus, Lale Yaqutunnafis dan Lalu Fauzi Haryadi.

Lale Syifaunnufus menegaskan dirinya tidak tahu menahu terkait nama dan KTP yang didaftarkan dalam keanggotaan Partai Golkar di Sipol. Padahal dirinya merasa tidak pernah menyerahkan KTP dan menjadi anggota Partai Golkar.

"Saya sama sekali tidak tahu nama dan KTP, didaftarkan dalam keanggotaan Golkar di Sipol," ujarnya.

Dia mengetahui nama dirinya di catut Partai Golkar, setelah tim verifikasi Partai Gerindra memberikan informasi soal nama dan KTP dirinya terdaftar juga dalam keanggotaan Partai Golkar di Sipol.

Karena itu, Lale menyatakan sedang mempersiapkan surat keberatan terkait pencatutan nama dan KTP, serta akan menyampaikan surat keberatan itu kepada KPU agar bisa ditindak lanjuti sebagaimana aturan ada.

"Surat keberatan sedang disiapkan, dan kita segera sampaikan ke KPU, agar bisa ditindak lanjuti sesuai aturan ada," ucap pimpinan Pusat Muslimat NW tersebut.

Lale mengatakan dirinya saat ini tercatat dan terdaftar sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra NTB. Akibat ada pencatutan itu, maka dirinya terdaftar di dua partai yang berbeda di Sipol KPU. Sehingga pihaknya perlu memberikan klarifikasi terhadap pencatutan nama dirinya itu, baik kepada Partai Gerindra dan ormas NW.

"Yang benar, saya adalah kader Partai Gerindra dan saya juga dipercaya sebagai anggota tim verifikasi internal Partai Gerindra," terangnya.

Dirinya berharap agar Partai Golkar bisa lebih berhati-hati dalam menggunakan nama dan KTP orang lain.

"Agar orang yang memiliki KTP itu tidak dirugikan," katanya.

"Soal nama dan KTP saya terdaftar di Sipol KPU sebagai anggota Partai Golkar, Saya tidak tahu sama sekali," tegas mantan anggota DPRD NTB ini.

Akibatnya kejadian ini, Lale harus memberikan klarifikasi terkait pencatutan nama dan KTP dirinya di Partai Golkar.

"Surat keberatan sedang kita siapkan, untuk kita sampaikan ke KPU, agar bisa ditindak lanjuti sesuai aturan ada," ujarnya.

Lale Syiaunnufus, di organisasi NW menjabat Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NW, Lale Yaqutunnafis, sebagai Ketua Umum Persatuan Guru NW dan Lalu Fauzi Hariyadi sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNW.

Sementara itu, dikonfirmasi wartawan soal hal ini melalui telepon dan pesan via WhatsApp, Sekretaris DPD Partai Golkar NTB Lalu Satriawandi belum memberikan tanggapan.