Gandeng Rusia, Menko Marves Bakal Hidupkan Kembali Pabrik Pupuk di Aceh
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan berencana untuk menghidupkan kembali pabrik pupuk milik PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh, dengan menggandeng Rusia.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu Luhut ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ke Rusia. Dalam kunjungannya, Luhut menawarkan berbagai peluang kerja sama, salah satunya menawarkan Rusia untuk menghidupkan kembali pabrik pupuk di Aceh.
“Kemudian Pupuk Aceh, kita minta mereka (Rusia) kalau bisa masuk ke sana dan juga mereka (Rusia) bersedia untuk masuk ke sana. Kita berharap (pabrik) pupuk Aceh ini akan bisa kita hidupkan lagi,“ katanya dalam acara CNBC TV, Senin 8 Agustus.
Baca juga:
- Utang Indonesia Capai Rp7.000 Triliun, Menko Luhut: Terkecil di Dunia
- Menko Marves Sebut Utang Indonesia Hanya Rp7.000 Triliun Paling Kecil di Dunia: Bapak-Bapak dan Teman-Teman di Daerah Jangan Dengar Omongan Tidak Jelas
- Percepatan Food Estate untuk Jaga Ketahanan Pangan, Pemerintah Gandeng China hingga Belanda
- Pembentukan BLU Batu Bara Hadapi Sejumlah Kendala, Stafsus Menteri ESDM: Masih dalam Pembahasan Kementerian/Lembaga
Terkait dengan nilai investasi, kata Luhut, pemerintah masih menghitung kembali. Termasuk juga masih menegosiasikan bagaimana struktur kerja samanya nanti.
“Itu masih kita hitung ulang karena saya juga masih mau negosiasikan structure-nya gimana. Apakah kita mau mereka majority selama 10 tahun, setelah itu kita balik yang majority. Nanti kita lihat daripada sekarang, saya baru usul kepada Presiden mengenai ini. Artinya perlu kita timbang baik-baik gimana kita kasih sweetener buat mereka begitu,” ucapnya.
Sekadar informasi, pabrik pupuk di Aceh milik PT PIM baru saja kembali diaktifkan pada 29 Januari 2022 lalu, setelah terhenti sejak 10 tahun akibat tidak adanya pasokkan bahan baku dan kendala teknis di lapangan. Namun, pabrik tersebut kembali harus berhenti.
Penyebab pabrik tersebut berhenti beroperasi lantaran pasokan yang gas yang sebelumnya diberikan hanya mampu menjalankan tes pengujian pabrik saja.