Penjabat Menteri Kesehatan Sebut Mesir Telah Capai Kekebalan Kelompok COVID-19

JAKARTA - Penduduk Mesir yang berjumlah 102 juta telah mencapai kekebalan kelompok terhadap COVID-19, kata penjabat menteri kesehatan negara itu.

Selama panggilan telepon di acara bincang-bincang nasional pada Minggu malam, Khaled Abdel Ghaffar, yang juga Menteri Pendidikan Tinggi negara itu, memberikan pembaruan tentang situasi pandemi Mesir.

Dr. Mohamed Tag El Din, penasihat kesehatan terkemuka untuk Presiden Abdel Fattah El Sisi, bulan lalu mengatakan kepada televisi, negara itu sedang menyaksikan gelombang keenam COVID-19.

Penyebab paling mungkin dari peningkatan infeksi baru-baru ini di seluruh dunia adalah dua cabang dari varian Omicron, BA.4 dan BA.5, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tetapi, Abdel Ghaffar mengatakan pada Hari Minggu, karena lebih dari 90 persen orang Mesir berusia di atas 18 tahun telah divaksinasi dengan setidaknya satu dosis yang disetujui, peningkatan infeksi virus corona baru-baru ini tidak mengakibatkan peningkatan penerimaan rumah sakit atau tingkat hunian ICU secara nasional.

Menteri mengatakan, 65 persen dari 18 tahun di negara itu telah divaksinasi penuh dengan dua dosis, dan bahwa 93 juta dosis vaksin yang disetujui telah diberikan di Mesir, melansir The National News 2 Agustus.

Menteri Abdel Ghaffar mengatakan negara itu telah mencapai kekebalan kawanan, tapi itu bisa berubah jika orang tidak mendapatkan suntikan vaksinasi booster, mendesak masyarakat untuk melakukannya.

Diketahui, Mesir pada Bulan Juni mencabut semua pembatasan perjalanan terkait COVID-19 di perbatasan masuknya, untuk meningkatkan sektor pariwisata, yang juga terpukul akibat perang Rusia-Ukraina, karena biasanya merupakan tempat yang populer bagi pengunjung dari negara-negara tersebut.

Pada Bulan April, Kementerian Kesehatan menghentikan pembaruan mingguannya tentang jumlah virus corona negara itu dan menteri mengatakan pada saat itu, peningkatan vaksinasi telah mengurangi jumlah infeksi penyakit yang serius secara signifikan, yang berarti penyakit itu tidak terlalu mengkhawatirkan.