Pembunuh Sopir Taksi Online di Indramayu yang Mayatnya Dilakban Terlilit Utang Judi Online
INDRAMAYU - Kapolres Indramayu AKBP Lukman Syarif mengungkapkan motif dua tersangka pembunuh sopir taksi daring yang mayatnya ditemukan di irigasi dengan kondisi dililit lakban, karena keduanya ingin memiliki harta korban guna melunasi utang.
"Motifnya ini ingin menguasai harta korban," kata AKBP Lukman dilansir ANTARA, Selasa, 2 Agustus.
Lukman mengatakan kedua tersangka bernama Ashadi dan Sandra memang sudah merencanakan untuk melakukan pencurian dan pembunuhan, serta menyasar sopir taksi daring yang memang pernah mereka order sebelumnya.
Rencana tersebut lanjut Lukman, karena keduanya kecanduan judi daring, dan terlilit utang cukup banyak, sehingga melakukan aksi pencurian disertai kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Hasil pendalaman mereka terlilit utang (untuk judi daring)," tuturnya.
Baca juga:
- Belum Disahkan, Jokowi Minta Masyarakat Diberi Penjelasan 14 Masalah Kontroversial di RKUHP
- LPSK Masih Tunggu Kapan Bisa Periksa Kondisi Psikologis Istri Ferdy Sambo yang Masih Trauma Berat
- Usut Aliran Dana ACT, Polri Periksa Ketua Koperasi Syariah 212
- Pengacara Brigadir J Diperiksa Lagi Soal Insiden Berdarah di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Lukman menjelaskan kejadian pembunuhan terjadi pada Minggu (24/7) sekitar jam 21.00 WIB di daerah sepi yang berada di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dengan cara dicekik dari belakang, dan setelah dipastikan meninggal langsung dililit menggunakan lakban.
Kemudian, mayat korban dibawa menggunakan mobil oleh tersangka Sandra ke arah Jawa Timur, dan setelah sampai di Kabupaten Indramayu, kemudian di buang ke irigasi.
"Mobil korban sudah dijual ke penadah yang berada di Jawa Timur dengan harga Rp10 juta," ujarnya.
Saat ini pihaknya masih mengejar penadah mobil milik korban sedangkan salah satu pelaku ditembak di bagian kaki karena mencoba melawan polisi saat akan ditangkap.