Wujudkan Swasembada Gula, ID Food Gandeng Kementan Revitalisasi Pabrik Gula
JAKARTA - Sebagai langkah untuk bersiap mewujudkan swasembada gula, BUMN Holding pangan ID Food bersinergi dengan Kementerian Pertanian melalui peningkatan kinerja on farm dan off farm.
Salah satunya dengan revitalisasi Pabrik Gula yang dikelola anak usaha ID Food yakni PT PG Rajawali II.
Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan bahwa untuk menggenjot kontribusi terhadap produksi gula nasional, ID Food siap bersinergi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan revitalisasi pabrik gula.
“Strategi ID Food dalam mendukung swasembada gula adalah dengan peningkatan kinerja off farm melalui revitalisasi pabrik gula secara selektif agar Overall Recovery minimal 86 persen,” ujar Frans dalam keterangan resmi, Senin, 1 Agustus.
Selain mengoptimalkan 6 pabrik gula, Frans juga akan mengoperasikan kembali Pabrik Gula Subang dengan perluasan lahan sekitar 5.000 ha.
“Di-on farm juga akan dilakukan peningkatan kinerja salah satunya dengan pemberdayaan petani dan kemitraan petani,” kata Frans.
Untuk peningkatan kemitraan dan kesejahteraan petani, Frans mengatakan pihaknya telah melakukan upaya-upaya di antaranya dengan mengikutsertakan mitra petani tebu rakyat dalam program makmur agar mendapatkan jaminan ketersediaan pupuk dan jaminan harga.
Kemudian, lanjut Frans, membantu petani tebu pada saat pembukaan lahan dengan membantu pengolahan lahan dengan harga yang terjangkau atau di bawah harga pasar, petani diberikan fasilitas bantuan peralatan tebang dan angkut seperti traktor tarik, traktor gendong, trailer tebu.
Selain itu, untuk kesejahteraan petani, Frans mengatakan, pada aspek pendanaan untuk petani pihaknya akan membantu petani tebu ke lembaga pembiayaan untuk pendanaan KUR, serta melakukan offtake gula petani tebu dengan harga minimal Rp11.500 per kg.
Dari aspek teknologi, Frans juga mempersiapkan implementasi penerapan teknologi pertanian (IT dan Mekanisasi) dalam budidaya pertanian.
Langkah ID Food dalam dukungan swasembada gula juga dilakukan sinergi BUMN melalui perluasan luas areal serta melakukan kerjasama kemitraan dan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) dengan Perhutani.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Petani tebu adalah pelaku utama swasembada gula.
Karena itu, program yang dijalankan Kementerian Pertanian dalam rangka pencapaian swasembada gula fokus pada peningkatan kapasitas petani guna meningkatkan produktivitas tebu dan rendemennya.
"Langkah untuk prioritas swasembada gula salah satunya melalui revitalisasi Pabrik Gula dan peningkatan Kemitraan Petani, Pabrik gula dapat berperan dalam menentukan dan mengkoordinir kapan petani harus memupuk, bibit yang dipakai, menanam, tebang, muat, angkut,” ujar Mentan Syahrul.
Baca juga:
Saat ini, lanjut Syahrul, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian sedang menggenjot pengembangan benih-benih unggul untuk komoditas prioritas swasembada, salah satunya tebu.
Selain itu, dalam rangka peningkatan produktivitas tebu, Kementan melalui Ditjen Perkebunan melaksanakan sejumlah strategi. Di antaranya pemantapan areal, rehabilitasi tanaman, penyediaan agro input berupa pupuk dan benih unggul, penyediaan sarana dan prasarana.
"Peningkatan produktivitas lahan melalui penerapan standar teknis budidaya dan manajemen Tebang Muat dan Angkut (TMA), antisipasi perubahan iklim, serta penetapan harga," ujarnya.