Menlu Antony Blinken Akui AS Ajukan Proposal Pembebasan Dua Warga Negaranya yang Ditahan Rusia
JAKARTA - Amerika Serikat telah mengajukan 'proposal substansial' kepada Rusia, untuk mengamankan pembebasan dua warga negaranya yang ditahan, menurut Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Kedua warga negara Negeri Paman Sam yang ditahan oleh otoritas Rusia adalah Brittney Griner dan Paul Whelan.
Menlu Blinken mengatakan, dia akan berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dalam beberapa hari mendatang, untuk membahas kesepakatan yang diusulkan, dalam apa yang akan menjadi percakapan pertama mereka sejak Rusia menginvasi Ukraina lima bulan lalu.
"Kami mengajukan proposal substansial di atas meja minggu lalu untuk memfasilitasi pembebasan mereka," kata Menlu Blinken, melansir The National News 28 Juli.
“Pemerintah kami telah berkomunikasi berulang kali dan langsung mengenai proposal itu dan saya akan menggunakan percakapan itu untuk menindaklanjuti secara pribadi dan saya berharap menggerakkan kami menuju resolusi,” sammbungnya.
Menlu Blinken tidak membocorkan rincian proposal tersebut, tetapi menekankan Presiden Joe Biden “tidak hanya terlibat langsung”, dan “dia menandatangani proposal apa pun yang kami buat, tentunya ketika menyangkut orang Amerika yang ditahan secara sewenang-wenang di luar negeri”.
Pemerintahan Presiden Biden menolak mengomentari apakah mereka akan setuju untuk membebaskan Viktor Bout, seorang pedagang senjata Rusia yang menjalani hukuman penjara 25 tahun di AS, sebagai bagian dari pertukaran untuk Griner dan Mr Whelan.
Tetapi CNN melaporkan pada Hari Rabu, Washington akan membebaskan Bout sebagai imbalan atas pembebasan Griner, seorang pemain WNBA, dan Whelan, seorang mantan marinir. AS sebelumnya menolak kemungkinan pertukaran untuk membebaskan Bout.
Dijuluki "Pedagang Maut", Bout pada 2012 dijatuhi hukuman 25 tahun penjara di Illinois atas tuduhan bersekongkol untuk membunuh orang Amerika, mengekspor rudal anti-pesawat dan mendukung organisasi teroris. Rusia telah membantah tuduhan itu.
"Saya tidak bisa dan tidak akan membahas detail apa pun dari apa yang kami usulkan kepada Rusia. Harapan saya adalah, dalam berbicara dengan Menteri Luar Negeri Lavrov, saya dapat memajukan upaya untuk membawa mereka pulang," tandas Menlu Blinken.
Whelan ditahan di Rusia pada Desember 2018 atas tuduhan mata-mata dan dijatuhi hukuman 16 tahun penjara. Pemerintah AS membantah keras tuduhan tersebut.
Adapun Griner ditahan pada Februari atas tuduhan perdagangan narkoba setelah minyak ganja ditemukan di tasnya di bandara Moskow.
Dia mengaku bersalah atas tuduhan bulan ini, meskipun tim pembelanya mengatakan minyak vape itu untuk tujuan pengobatan. Dia menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara.
Baca juga:
- Sambut Baik Diplomasi Nuklir Rancangan Uni Eropa, Iran Desak Amerika Serikat Tunjukkan Keinginan
- Keras, Kim Jong-un Peringatkan Washington: Korea Utara Sepenuhnya Siap untuk Konfrontasi Militer dengan Amerika Serikat
- Ukraina Kembali Dapat Bantuan Senjata Barat, Kali Ini Giliran Tank Anti-pesawat, Peluncur Roket dan Howitzer dari Jerman
- Rusia Ubah Taktik dan Tumpuk Pasukan di Wilayah Selatan, Penasihat Presiden Ukraina: Kami Tidak Dapat Membebaskan Semua Wilayah
Menlu Blinken mengatakan, dia juga berencana untuk berbicara dengan Menlu Lavrov tentang kesepakatan yang ditengahi PBB untuk membebaskan gandum Ukraina dari penahanan dan kemungkinan upaya Rusia untuk mencaplok bagian timur dan selatan Ukraina.
“Jika kami dapat membantu melalui diplomasi langsung kami, agar Rusia memenuhi komitmen yang telah mereka buat, yang akan membantu orang-orang di seluruh dunia, maka saya bertekad untuk melakukannya,” pungkasnya.