Sesalkan Prilaku Menjurus Promosi LGBT di Citayam Fashion Week, Anwar Abbas MUI Minta Peran Aktif Orang Tua

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan adanya perilaku menjurus promosi ide dan gerakan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di ajang Citayam Fashion Week (CFW).

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, CFW tidak melulu negatif dan tidak bisa menyalahkan generasi muda. 

Abbas meminta para orang tua untuk berperan aktif mengawasi anak yang berprilaku negatif. 

"Kemudian jadikan itu sebagai dasar dalam melakukan langkah-langkah pembenahan ke depan agar kita bisa membuat mereka untuk bisa tampil lebih baik dan lebih positif lagi bagi kehidupan mereka dan bangsa ini ke depannya," kata Abbas dalam keterangan tertulis dilansir dari Antara, Jakarta, Selasa, 26 Juli.

Abbas mengimbau orang tua mengevaluasi diri sendiri dalam cara pengendalian perilaku negatif remaja peserta CFW seperti laki-laki berdandan seperti wanita dan lainnya. 

"Karena apa yang mereka lakukan tersebut jelas tidak terlepas kaitannya dengan apa yang telah kita perbuat dan kita (orang tua) lakukan terhadap mereka," kata Abbas.

Menurut Abbas, mungkin selama ini orang tua terlampau sibuk dengan usaha dan kegiatan yang dilakukan secara individual maupun secara sosial. Akibatnya, pendidikan dan pembentukan karakter remaja tersebut mungkin menjadi kurang diperhatikan.

Lebih lanjut terhadap pemerintah, Abbas mendukung adanya tindakan segera terhadap praktik-praktik tidak terpuji dan bertentangan dengan ajaran agama dan falsafah bangsa di ranah publik sedemikian rupa, seperti yang berlangsung selama CFW.

Dia menambahkan, kalau ada tindakan peserta CFW yang salah dan/atau tidak pada tempatnya, maka sebagai generasi yang lebih tua, termasuk juga pemerintah tentu harus mau mengevaluasi dan menertibkan.

"Kalau yang positif tentu kita dukung tapi kalau yang negatif, tentu harus kita stop dan hentikan. Kami meminta pemerintah agar dalam hal ini (perilaku menjurus promosi LGBT di CFW) harus bertindak tegas untuk mencegah dan melarangnya," kata Abbas.