IFG Life Dinilai Jadi 'Juru Selamat' Penyelesaian Kasus Gagal Bayar Jiwasraya
JAKARTA - Pengamat BUMN Toto Pranoto mengapresiasi langkah Pemerintah dan manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang telah memiliki cetak biru rencana penyelesaian Jiwasraya, termasuk upaya restrukturisasi yang sedang dijalankan karena dapat menekan kerugian pemegang polis dan pemerintah.
Menurut dia, pembentukan Indonesia Financial Group (IFG) Life yang merupakan anak usaha holding BUMN asuransi dan penjaminan juga menjadi langkah penyelesaian persoalan di Jiwasraya.
"Perusahaan baru itu dapat menyerap seluruh kontrak polis nasabah Jiwasraya yang setuju dengan pemindahan pengelolaan produk ke IFG Life," kata Toto dikutip dari Antara, Rabu 11 November.
Menurut Toto, IFG akan bergerak sebagai korporasi asuransi jiwa yang baru, memanfaatkan captive market di lingkungan perusahaan negara, dan lembaga-lembaga pemerintah serta pasar lainnya yang masih sangat terbuka lebar.
"Dukungan dana hampir Rp20 triliun sudah dianggarkan pemerintah dalam 2 tahun ke depan untuk modal IFG Life, baik untuk kebutuhan pembayaran polis jatuh tempo eks Jiwasraya maupun kebutuhan modal bisnis IFG ke depan," ujarnya.
Seperti diketahui, posisi liabilitas atau kewajiban Jiwasraya per 30 September 2020 berada di angka Rp54,5 triliun, dengan aset Rp16 triliun. Dengan kondisi ini ekuitas Jiwasraya berada di posisi negatif atau minus Rp38,5 triliun.
Toto menilai syarat agar IFG Life bisa tumbuh baik yakni dengan penunjukan manajemen profesional yang berintegritas serta kemampuan melakukan inovasi produk baru berbasis digital yang sudah menjadi tren dunia.
Dengan dukungan basis customer yang captive dan sinergi dengan banyak BUMN yang relevan, tambah dia, prospek IFG Life akan cukup baik.
Baca juga:
"Jiwasraya sendiri pada akhirnya akan menjadi entitas bisnis yang membereskan penyelesaian dana nasabah yang tidak setuju dengan opsi untuk dipindahkan ke IFG Life. Jadi mereka ke depan saya duga akan bertugas ke masalah administrasi pemberesan soal tersebut," ujarnya.
Toto menambahkan, penjualan aset Jiwasraya yakni Cilandak Town Square (Citos) kepada konsorsium BUMN Karya serta holding BUMN asuransi dan penjaminan IFG menjadi salah satu upaya Jiwasraya dalam meningkatkan likuiditas dengan percepatan langkah divestasi atas beberapa aset strategis.
Dana penjualan Citos sendiri dibayarkan secara bertahap. Tahap 1 sebesar Rp1,4 triliun telah dimanfaatkan Jiwasraya untuk bayar bunga roll over Saving Plan Oktober 2018 sampai September 2019. Tahap 2 sebesar Rp700 miliar telah dipakai untuk bayar klaim jatuh tempo pensiunan (anuitas) sejak Maret 2020. Sementara tahap 3 sebesar Rp100 miliar baru akan dibayar tahun 2022
"Langkah seperti ini dalam jangka pendek dapat membantu Jiwasraya menyelesaikan kewajiban kepada nasabah," katanya.