Baim Wong Digunjing Gara-gara Daftarkan Merek Citayam Fashion Week, Sandiaga: Kalau Siapa Cepat Dia Dapat Tak Adil
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan siapa saja yang mendaftarkan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) harus secara transparan menjelaskan maksud dan tujuannya.
“Kalau yang mendaftarkan CFW ke HAKI berdasarkan siapa cepat dia dapat, itu sangat tidak adil karena yang besar pasti akan lebih cepat mengingat mereka memiliki penasehat-penasehat hukum yang hebat,” ujar Sandiaga dilansir ANTARA, Senin, 25 Juli.
Diketahui Baim Wong mendaftarkan HAKI atas CFW ke Kementerian Hukum dan HAM. Secara hukum siapa pun sambung Sandiaga dapat mendaftarkan HAKI dengan brand Citayam Fashion Week.
Namun, Sandiaga mengingatkan agar Citayam Fashion Week tak dimonopoli oleh sekelompok elite karena konsep yang ditampilkan dalam fenomena tersebut ialah demokratisasi sub sektor fesyen dengan kepemilikan publik secara luas.
“Saya tak mau berprasangka buruk, saya maunya berprasangka baik kalau niatnya Baim baik untuk memberikan perlindungan dan bekerja sama dengan kelompok anak-anak Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD),” kata dia
Sandiaga berencana untuk melakukan diskusi agar Citayam Fashion Week menjadi brand yang memberdayakan dan memberikan kesempatan kepada banyak talenta muda di bidang sub sektor fesyen.
“Saya masih berprasangka baik dan ingin berkoordinasi dengan Mas Baim. Yang terpenting adalah anak-anak SCBD ini bisa terfasilitasi, terberdayakan, tak ada yang terzalimi, tidak ada yang tersandera brand CFW sudah dimerekkan dan diinstitusionalkan. Harapan saya ini tak memicu pro dan kontra, tapi memikirkan yang terbaik buat anak-anak, tren fesyen, dan kebangkitan ekonomi serta pembukaan lapangan kerja,” ungkap Sandiaga.
Baca juga:
Menparekraf mengharapkan fenomena tren Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, yang sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas agar tak berkumpul di satu titik ruang publik.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkoordinasi untuk mencari ruang publik baru bagi para remaja yang berkumpul di Dukuh Atas, misalnya di pelbagai ruang publik MRT bagian selatan ruang-ruang lainnya.
"Kemarin malam saya naik kereta dan terpikir kenapa gak CFW bisa dilakukan di dalam gerbong kereta api? Alangkah baiknya bisa diisi dengan fesyen-fesyen terkini di atas gerbong. Itu bisa juga menjadi Citayam Fashion on the Train, bisa menjadi fenomena yang berkelanjutan,” ucapnya.